bakabar.com, JAKARTA - Foto-foto pertemuan almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan Joko Widodo viral di media sosial. Menariknya, dalam pertemuan itu, terungkap cerita bahwa Gus Dur telah "memprediksi" sepak terjang Joko Widodo di kemudian hari.
Foto-foto pertemuan Gus Dur dan Jokowi itu unggah pertama kali oleh akun facebook Blontank Poer. Dalam unggahannya, akun tersebut menunjukkan empat foto Jokowi dan Gus Dur.
Selain foto, Blontank Poer (Gus Blontank) menulis dalam unggahannya, “Tak sengaja bersih-bersih CD koleksi foto lama, nemu adegan Pak Jokowi mencium tangan Gus Dur.
Peristiwa di Kraton Surakarta itu, menurut catatan digital di kamera Canon EOS D30, 8 Januari 2006. Berarti, itu baru beberapa bulan Pak @jokowi menjabat Walikota Surakarta.”
Keaslian foto tersebut juga ditunjukkan dengan unggahan data kamera yang digunakan untuk mengambil foto. Dari penanda waktu foto diambil 8 Januari 2006 pukul 12:20. Foto berdimensi 2160×1440.
Gus Blontank menyebutkan dari foto-foto itu sudah terlihat jejak kesantrian Jokowi. Tak hanya bisa disimak dari adegan cium tangan, tapi juga bahasa tubuhnya ketika duduk bersebelahan dengan orang besar sekaliber KH Abdurrahman Wahid.
“Semoga Pak Jokowi bisa mewujudkan cita-cita besar Gus Dur yang belum kesampaian, memeratakan keadilan, memajukan kemanusiaan, mempersatukan Indonesia dan memupuk persaudaraan tanpa memandang latar belakang atau atribut kesukuan, agama dan sebagainya. amin,” tulis Gus Blontank lagi.
Gus Blontank menutup tulisan itu dengan,“Al Fatihah untuk Gus Dur.”
Saat berita ini diturunkan, unggahan itu ditanggapi 5,8 ribu like, 692 komentar, 3.185 kali dibagikan.
Baca Juga: Relawan Jokowi-Ma'ruf Tunggu Penetapan Resmi KPU
Viralnya foto-foto pertemuan Gus Dur dan Jokowi tersebut, ternyata mengungkap cerita menarik di balik pertemuan itu.
Sebagaimana diungkapkan Hussein Syifa, ketua panitia Harlah ke-9 Gus Dur di Kota Solo. Menurutnya, Gus Dur melontarkan" prediksi" pada 8 Januari 2006 silam.
Kala itu, sambung Hussein Syifa, di Solo ada acara bertemaNjejegake Sakaguru Nusantara(Menegakkan Kembali Sokoguru Nusantara) dengan mendatangkan Gus Dur. Saat kedatangannya ke Solo, Gus Dur disinggahkan oleh panitia ke Loji Gandrung, rumah dinas Wali Kota Solo.
“Saat itu bertemu dengan beberapa orang, termasuk di antaranya Pak Jokowi yang menjadi Wali Kota Solo,” katanya seperti dikutip bakabar.com dari nu.or.id pada Rabu (1/5/2019).
Beragam obrolan ringan, hangat, dan santai tercipta dalam pertemuan tersebut. Ketika Gus Dur tengah bercerita tentang kisah wayang Dewaruci, datang KH Moeslim Rifai Imampuro (Mbah Liem) yang kini telah wafat. Sesaat setelah kedatangannya, pendiri Pondok Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti itu meminta Gus Dur menjadi presiden lagi.
Menanggapi permintaan itu, lanjut Hussein, Gus Dur menjawab dalam Bahasa Jawa, intinya adalah terpenting tiang Nusantara harus berdiri kokoh dulu. Gus Dur lalu menyebut bahwa Jokowi nanti juga bisa jadi presiden karena kriteria syaratnya telah terpenuhi.
Kala itu, Jokowi yang berada di sisi kiri Gus Dur hanya tersenyum. Tidak ada reaksi berlebihan dari Jokowi selain terlihat tenang dan menyungging senyum atas pernyataan Gus Dur tersebut.
Kini, apa yang dikatakan Gus Dur pada 2006 silam tersebut menjadi kenyataan. Joko Widodo menjadi Presiden ke-7 RI saat memenangkan Pilpres 2014 lalu ketika ia berpasangan dengan Muhammad Jusuf Kalla.
Bahkan merujuk pada Real Count KPU dalam sistem penghitungan suara (situng) di websitewww.pemilu2019.kpu.go.id, pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin sementara terlihat unggul dalam perhelatan Pilpres 2019. Proses perhitungan masih berjalan.
Baca Juga: Update Situng KPU 17.30 WIB: Sementara Selisih Jokowi dan Parabowo 8.2 Juta Suara
Editor: Muhammad Bulkini