Nasional

Imam FPI Kalsel Bantah Imbau Masyarakat Tolak Gerakan People Power

apahabar.com, BANJARMASIN – Imam Front Pembela Islam (FPI) Kalimantan Selatan, Habib Zakaria Bahasyim membantah telah mengimbau…

Featured-Image
Kapolda Kalsel di kediaman Sukhrowardi bersama Habib Banua (kanan) dan Habib Zakaria Bahasyim. Dok. Polda Kalsel

bakabar.com, BANJARMASIN – Imam Front Pembela Islam (FPI) Kalimantan Selatan, Habib Zakaria Bahasyim membantah telah mengimbau masyarakat untuk menolak gerakan people power, saat pengumuman Hasil Pemilu, 22 Mei di Jakarta.

Meski begitu, Habib Zakaria membenarkan pertemuannya dengan Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani di rumah Sukhrowardi calon anggota DPRD Banjarmasin terpilih, Minggu 19 Mei.

"Saya tegaskan di sini bahwa, kunjungan tersebut memang benar. Tetapi kita tidak membahas masalah gerakan people power dan semacamnya," kata Habib Zakaria dihubungi bakabar.com, Senin (20/5).

Menurutnya, kunjungan Irjen Yazid tak lebih dari silaturahmi sesama umat muslim, terutama saat bulan suci Ramadan.

Baca Juga: FPI Balangan Bagi Takjil Jelang Buka Puasa

"Saya awalnya juga kaget saat beberapa media online memberitakan statement kita seputar gerakan people power ini. Karena kita tidak membahas masalah tersebut," tandasnya.

Sebelumnya, Irjen Yazid menyebut pertemuan tersebut merupakan hubungan keakraban dan kekerabatan antara umara dan ulama.

Menurut dia, hal ini sesuai makna silaturahmi (shilah ar-rahim) yang dibentuk dari kata shilah dan ar-rahim.

"Yakni shilah berasal dari washala-yashilu-wasl(an) wa shilat(an), artinya adalah hubungan. Adapun ar-rahim atau ar-rahm, jamaknya arhâm, yakni rahim atau kerabat," ujar Yazid dalam siaran persnya, Minggu (19/5).

Masih dari siaran pers tersebut, duo Habib itu disebut sama-sama sepakat jika pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan ini telah berjalan sukses, jujur, adil, transparan, dan demokratis.

Disebutkan pula Habib Abdurrahman Bahasyim atau Habib Banua mengajak masyarakat tidak terpengaruh dengan berita provokatif yang bertujuan memobilisasi massa. Serta mengimbau kepada tokoh agama dan seluruh masyarakat, khususnya Kalsel, agar menjaga kondusifitas kamtibmas dan menolak aksi people power pada 22 Mei 2019.

"Atau tepatnya saat penetapan oleh KPU yang dapat mengganggu situasi Kamtibmas Republik Indonesia," ucap Habib Banua didampingi Habib Zakaria Bahasyim.

Masih dalam siaran pers tersebut, kedua tokoh agama Islam di Kalsel ini menjamin tidak ada pengerahan mobilisasi massa untuk ikut dalam aksi tersebut.

Baca Juga: FPI Jateng: Petisi Penolakan Izin Tak Akan Pengaruhi Pemerintah

"Karena hal tersebut malah justru akan mengganggu situasi Kamtibmas Republik Indonesia," kata Habib Zakaria Bahasyim.

Ia justru mengajak masyarakat berdoa agar hasil Pemilu 2019 dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia. Belakangan, Habib Zakaria Bahasyim membantah semua pernyataan yang berkaitan dengan aksi people power itu.

Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner