Nasional

TKN: Jokowi Dapat Kartu Truft pada Debat Pamungkas

apahabar.com, JAKARTA – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto, melihat capres…

Featured-Image
Capres dan Cawapres no urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin saat mengikuti debat kelima pilpres. Foto-CNBC Indonesia

bakabar.com, JAKARTA – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto, melihat capres 01 Joko Widodo mendapat “kartu truft” dari capres 02 Prabowo Subianto pada Debat Capres kelima.

“Kartu truft dari Pak Jokowi terletak pada ketidakmampuan Pak Prabowo melihat masa depan, khususnya penyikapan pada kemajuan teknologi digital,” kata Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Sabtu (13/4) dikutip bakabar.com dari Antara.

Baca Juga: Jokowi: Pemerintah Mati-matian Turunkan Defisit Neraca Perdagangan

Menurut Hasto, Debat Capres esensinya adalah menggambarkan orientasi kepemimpinan nasional ke depan.

“Tugas pemimpin menciptakan haluan pembangunan ekonomi yang tidak hanya menyelesaikan masalah kekinian, tapi juga pentingnya visi dan orientasi dalam merebut dan menata kepemimpinan masa depan,” tuturnya.

Penilaian atas orientasi masa depan ini, menurut Hasto, antara capres 01 Jokowi dan capres 02 Prabowo, menghadirkan kesenjangan pemahaman.

Baca Juga: Tutup Debat, Jokowi-Amin: Jangan Menyerah, Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur

“Prabowo tampak selalu menghindar berbicara ekonomi digital. Padahal di mata Jokowi, ekonomi digital tidak hanya berkaitan dengan platform IT, juga menghadirkan peran strategisnya untuk mengangkat ekonomi kerakyatan,” ucapnya.

Sekretrais Jenderal PDI Perjuangan ini menambahkan, kebijakan ekonomi memerlukan penopang hulu-hilir.

“Kebijakan industrialisasi dari pemerintahan Presiden Jokowi dan kebijakan hilirisasi. Hal ini terlihat dari peningkatan kemampuan ekspor barang jadi dan setengah jadi, terbukti mendorong pertumbuhan industri,” ujarnya.

Baca Juga: Nobar Debat, TKD Kalsel Yakin Jokowi Bakal Menang

Karena itu, kata dia, kritik dari Prabowo yang menyebut de-industrialisasi sesungguhnya sudah diatasi.

“Apalagi dengan progres pembangunan industri petrokimia untuk mengatasi defisit perdagangan. Semua adalah jalan baru ekonomi nasional yang memperkuat daya saing perekonomian nasional,” katanya.

Hasto menegaskan, Jokowi terbukti konsisten dalam pemahaman ekonomi makro, ekonomi negara, bukan kebijakan ekonomi atas kasus orang per orang, sebagaimana diungkap Sandiaga.

Baca Juga: Siap-Siap..!! Jokowi Segera Buka Halal Park

“Ketidakmampuan Pak Prabowo melihat masa depan adalah kartu truft bagi Jokowi. Bangsa ini harus bergerak maju, bukan mundur pada gambaran masa lalu,” tambahnya.

Editor: Fariz F



Komentar
Banner
Banner