bakabar.com, TANJUNGSELOR – Ratusan desa di Kaltara sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), ditambah 3 Badan Usaha Milik Masyarakat Desa (BUMasDes) sampai sejauh ini.
Data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kaltara menyebut, dari 447 desa di 4 kabupaten, ada 226 desa memiliki BUMDes, ditambah 3 BUMasDes.
Melalui BUMDes, Pendapatan Asli Desa (PADes) ditarget pemerintah setempat meningkat. Selain itu, ketergantungan pembiayaan desa akan dana desa dan Bantuan Dana Desa lainnya akan berkurang.
"Selain memaksimalkan pemanfaatan potensi desa, melalui BUMDes diharapkan juga bisa mengelola Dana Desa yang diberikan ke desa-desa," kata Kepala DPMD Kaltara Wahyuni Nuzband dikutip dalam laman resmi Pemprov Kaltara, Senin (25/2).
Baca Juga:Tertinggi, Ekonomi Kaltara Masih Bertumpu Sektor Pertambangan
Melihat masih adanya desa yang belum membentuk BUMDes, Pemprov Kaltara akan mendorong agar desa-desa tersebut dapat segera membentuknya.
Tak hanya itu, pembentukan BUMDes juga sebagai salah satu upaya mewujudkan kemandirian Kaltara. Termasuk, meningkatkan status desa yang Mandiri, berdasarkan IDM (Indeks Desa Membangun).
"Salah satu indikator keberhasilan pembangunan desa adalah meningkatkan status desanya. Nah, program pembentukan BUMDes adalah bagian dari indikator itu," ujar Irianto.
Gubernur menjelaskan, pembangunan desa berdasarkan IDM dibagi menjadi lima. Yakni desa sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, desa maju, dan desa mandiri. Dicontohkan, di Bulungan, saat ini memiliki 2 desa sangat tertinggal, 38 desa tertinggal, 28 desa berkembang, 5 desa maju dan baru 1 desa mandiri.
Keberadaan BUMDes dan BUMADes, kata dia, akan sangat penting untuk meningkatkan perekonomian dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa.
"Kita akan terus mengimbau kepada setiap kepala desa agar desa-desa yang belum mempunyai BUMDes segera membentuk BUMDes di desa mereka," kata Gubernur.
Editor: Fariz Fadhillah