Tak Berkategori

Penyaluran Pupuk Subsidi di Kalimantan Selatan Sudah 50 Persen

apahabar.com, BANJARMASIN – Realisasi pupuk ber-subsidi untuk Kalimantan Selatan 2019 sudah mencapai hampir 50 persen. PT…

Featured-Image
Petani menabur pupuk urea. Foto-ANTARA

bakabar.com, BANJARMASIN – Realisasi pupuk ber-subsidi untuk Kalimantan Selatan 2019 sudah mencapai hampir 50 persen. PT Pupuk Kaltim (Persero) menyatakan hampir menyelesaikan tahap penyaluran.

Sementara untuk pupuk NPK bersubsidi mencapai 30 persen lebih.Superintendent Pemasaran Kalimantan PT Pupuk Kaltim, Abdul Kholik menyebut total alokasi pupuk urea bersubsidi di Kalimantan Selatan 2019 adalah 21.273 ton.

img

Abdul Kholik (baju putih) saat menjelaskan realisasi pupuk bersubsidi di Kalimantan Selatan. Foto-bakabar.com/Rizal

Tercatat hingga akhir Februari, sambung Kholik, Pupuk Kaltim telah menyalurkan produksi pupuk urea bersubsidi ke Kalimantan Selatan sebesar 10.157,90 ton

“Untuk rencana penyaluran Maret kita akan menyalurkan 2.168 ton pupuk urea subsidi di Kalimantan Selatan,” kata dia di Swiss Belhotel Banjarmasin, Kamis (28/2) siang.

Baca Juga:Lima Provinsi dengan Suku Bunga KPR Tertinggi

Sedangkan Pupuk NPK subsidi, pada 2019 di Kalsel kata Abdul Kholik akan dialokasikan sebanyak 26.082 ton.

Alhasil, sepanjang tahun ini pihaknya telah menyalurkan 8.932,35 ton pupuk subsidi. Untuk diketahui, penyaluran dilakukan pada distributor dan kios se-Kalsel.

Meski begitu, jika dibanding tahun sebelumnya, jumlah ini relatif kecil. Tercatat untuk pupuk Urea Subsidi telah disalurkan kurang lebih 39.539 ton. Sedangkan pupuk NPK sebesar 45.685 ton.

“Walau jumlah tahun ini tidak sebesar tahun sebelumnya, jumlah ini bisa kembali direlokasi sesuai dengan kebutuhan,” sambung dia.

Soal isu kelangkaan, perusahaan plat merah ini telah menjamin Kalsel bebas dari kelangkaan, mengingat jumlah pasokan telah disesuaikan.

“Sedangkan bulan depan penyaluran pupuk subsidi jenis NPK ditargetkan sebanyak 1.361,03 ton. Jumlah ini sebenarnya bisa berubah,” lanjutnya.

Dia juga menjelaskan jumlah penyaluran setiap bulan bisa berubah sesuai dengan kebutuhan.

Abdul Kholik mencontohkan, penyaluran bulan depan bisa juga langsung memenuhi 50 persen dari target tahunan. Namun jika hal itu dilaksanakan, maka tidak memaksimalkan serapan oleh petani.

Baca Juga: Cadangannya 1,8 Miliar Ton, Tambang Freeport Bisa Produksi hingga 2051

Reporter: Rizal KhalqiEditor: Fariz F



Komentar
Banner
Banner