bakabar.com, BATULICIN – Setelah 15 tahun menanti, akhirnya Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) berhasil meraih Piala Adipura kategori kota kecil dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Penghargaan itu diserahkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Bupati Tanbu, H Sudian Noor, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Senin, (14/1/2019).
Selain Kabupaten Tanbu, ada 146 penerima piala Adipura periode 2017-2018 dari berbagai kategori, antara lain, 1 Adipura Kencana, 119 Adipura, 10 Sertifikat Adipura, 5 Plakat Adipura, serta penghargaan kinerja pengurangan sampah untuk 11 kabupaten/kota.
Penghargaan yang sudah 15 tahun dinanti ini pun mendapat banyak komentar dari masyarakat.
Ketua Komunitas Pemuda Pecinta Alam Kabupaten Tanbu, H Said, menilai prestasi yang telah diraih tentu harus dipertahankan, bahkan ditingkatkan.
Ia berharap, ke depannya Tanbu memiliki tempat yang representatif untuk masyarakat yang disekitarnya terdapat banyak pepohonan yang rindang.
“Kami harap kedepannya Kabupaten Tanah Bumbu memiliki taman budaya yang bisa menjadi wadah diskusi anak muda sekaligus pusat pengembangan kebudayaan daerah,” ujar H Said, kepada bakabar.com, Senin (14/1).
Sejumlah warga lainnya juga memiliki harapan yang tak jauh berbeda. Helmie, warga Gang Bangun Banua, Kecamatan Simpang Empat, berharap pemerintah agar lebih fokus menghijaukan daerah dengan lebih banyak menanam pohon peneduh.
“Maksud saya pohon peneduh yang meneduhkan. Bukan pohon hias,” sebutnya. Warga lainnya, Indah, menginginkan lokasi yang bersih tidak hanya berada di titik pantau penilaian Adipura, tetapi di seluruh titik lainnya.
Hal tersebut tentu butuh kerja yang lebih keras dari semua pihak. Namun, secara umum, Indah mengaku senang dengan penghargaan itu.
“Sebagai warga Tanah Bumbu, saya jelas bangga,” kata Indah yang tinggal di Gunung Tinggi.
Penghargaan Piala Adipura ini juga mendapat tanggapan dari tokoh masyarakat Pagatan, Andi S Jaya.
Andi berharap Pemerintah Kabupaten Tanbu melalui dinas terkait bisa menjaga konsistensi kebersihan lingkungan dengan cara menambah tempat pembuangan sampah dan armadanya.
“Jangan hanya saat menjelang penilaian Adipura saja semua armada dikerahkan. Namun, setelah itu masih banyak sampah yang berserakan. Bahkan, terkadang menumpuk karena dibuang sembarangan,” kata Andi.
Andi justru sering melihat pemandangan semacam itu di Jalan Lingkar Batulicin menuju Kantor Bupati Tanbu.
“Artinya, bak sampah harus diperbanyak lagi. Ini juga agar muncul kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan,” katanya.
Upaya Pemkab Tanbu untuk meraih piala Adipura memang tidak mudah. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanbu, Rahmat Prapto Udoyo, pihaknya akan terus berupaya melakukan hal konkret untuk membuat Kabupaten Tanbu lebih bersih dan sehat.
Upaya konkret yang dimaksud adalah dengan menggunakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan teknik Sanitary Landfill.
Pada 2018 lalu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Tanbu mengeluarkan Peraturan Bupati tentang kebijakan dan strategi daerah dalam hal pengurangan dan penanganan sampah.
“Targetnya, pada 2025 pengurangan sampah mencapai 30 persen, dan penanganannya sebesar 70 persen, sehingga sampah yang dikelola jumlahnya 100 persen," jelas Rahmat.
Baca Juga:Ini Rute Jalur Konvoi Piala Adipura Banjarmasin
Usai menerima Piala Adipura, Bupati Tanbu, H Sudian Noor, langsung menyampaikan apresiasinya kepada seluruh komponen masyarakat dan jajaran Pemkab Tanbu.
Sudian Noor mengatakan, sebagai orang beriman sudah seharusnya menjaga kebersihan lingkungan. Sebab, kata dia, kebersihan sebagian dari iman.
Penghargaan tersebut, kata Sudian, dapat diraih karena kerja keras dan partisipasi aktif dari masyarakat Tanbu yang memiliki komitmen dan tekad kuat untuk membuat Kabupaten Tanbu makin bersih dan sehat.
“Piala Adipura ini kami persembahkan untuk masyarakat Tanbu yang turut serta menciptakan lingkungan bersih, indah, dan nyaman,” tandasnya.
Reporter: Puja MandelaEditor: Aprianoor