bakabar.com, BANJARMASIN – Belum hilang dari ingatan kasus pencabulan dan kekerasan anak yang marak terjadi, publik Kalimantan Selatan kembali digemparkan oleh kasus penculikan siswi SMPN Banjarbaru, Rabu 9 Januari 2019 silam.
Bermotif pemerasan, AN (14) siswi kelas II SMP tersebut diculik tepatnya sekira pukul 15.00 Wita, kala menunggu jemputan sepulang sekolah.
Pelaku yang belakangan sudah diamankan oleh pihak kepolisian sempat meminta tebusan kepada orang tua korban Rp 150 juta.
Karena tak mampu menuruti permintaan, tebusan diturunkan menjadi Rp 100 juta, dan turun lagi menjadi Rp 50 juta.
Di satu sisi melakukan penindakan terhadap pelakunya, pada sisi lain polisi melakukan pendampingan penyembuhan trauma terhadap korban.
Mencegah kejadian serupa terulang kembali, Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol M Rifai meminta segenap para orang tua membekali anaknya dengan ilmu agama agar tidak mudah terpengaruh lingkungan negatif.
“Bekali anak kita dengan ilmu agama,” kata Rifai, Selasa (5/1) siang.
Penculikan, menurutnya merupakan insiden yang tak pernah bisa ditebak oleh keluarga, dan biasanya orangtua tak menyadari pentingnya berikan ‘bekal’ pada anak.
Selain itu dia juga meminta anak agar tidak berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal, serta tidak menuruti ajakan orang asing. Sebab beragam kasus penculikan dimulai dengan suksesnya bujuk rayu terhadap korban.
Baca Juga:KPAI Desak Polisi Cepat Tangani Kasus Kekerasan Anak
Baca juga:Tiga Balita Jadi Korban Kekerasan Anak di Jatinegara
Baca Juga:Kaleidoskop 2018: Narkoba Picu Kekerasan Anak dan Perempuan di Kalsel!
Baca Juga:6 Tips Terhindar dari Penculikan Anak ala Humas Polda Kalsel
Baca Juga:Akhirnya! Polisi Temukan Titik Terang Kasus Penculikan Siswi di Banjarbaru
Baca Juga:Penculikan Siswi SMP Banjarbaru, Sekolah Perketat Keamanan
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz