bakabar.com, JAKARTA – DreadOut jadi film kembalinya aktris Rima Melati Adams setelah lama menghilang di dunia hiburan. Berperan sebagai hantu kebaya merah, ada sejumlah hal ia rasakan yang membuat penasaran.
Saat pertama ditawari peran hantu kebaya merah, Rima mengaku sempat khawatir karena ia sudah lama vakum dari dunia hiburan. Ia baru merasa percaya diri setelah diyakinkan oleh sutradara Kimo Stamboel dan produser Wida Handoyo.
Baca Juga:Siap-Siap, 'Dilan 1991' Tayang 28 Februari 2019!
“Ya lumayan lama [masa vakumnya], kalau di Singapura [vakumnya] 10 tahun, di sini paling [vakumnya] lima tahun ya. Ded-degan buat Rima, apalagi peran yang menantang. Tapi enak dan baik-baik saja,” kata Rima di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (2/1).
Hantu kebaya merah memang ada dalam gim DreadOut yang dirilis 2014 lalu. Namun Rima tidak memainkan gim itu.
Ia pun banyak mendapat referensi karakter dari sutradara sekaligus penulis naskah Kimo Stamboel dan produser Edwin Nazir.
Selain itu ia juga menonton ulasan gim DreadOut di YouTube, salah satunya dari pemain asal swedia Felix Arvid Ulf Kjellberg yang dikenal dengan nama PewDiePie.
Rima mengaku, menjadi hantu kebaya merah tidak mudah.
Wanita kelahiran tahun 1980 itu membutuhkan waktu lima jam untuk berias jadi hantu. Selain wajah, kaki dan tangan juga diberi kuku tambahan agar panjang dan lancip. Mahfum, hantu kebaya merah merupakan hantu paling kuat dalam film yang diadaptasi dari gim bertajuk sama itu.
Rima juga diharuskan memakai lensa kontak agar bola mata berwarna putih. Itu membuatnya tak bisa melihat seperti orang buta, yang berujung pada insiden di lokasi syuting bagi mantan finalis Miss Universe Singapore 2001 itu.
Baca Juga:Berbahaya, Netflix Imbau Hentikan 'Bird Box' Challenge
Pada salah satu adegan, cerita Rima, ia maju mendekati kamera tanpa memberi tahu kamerawan. Wajahnya pun terbentur. “Lumayan [sakit] itu, langsung touch up karena berdarah,” kata istri Marcell Siahaan itu.
Kesulitan lain yang Rima alami adalah penggunaan bahasa Sunda selama berakting menjadi hantu kebaya merah. Ia sampai harus belajar bahasa Sunda sebelum syuting.
“Rima bersyukur karena di rumah Mas Marcell juga [kadang pakai bahasa] Sunda,” kata Rima.
DreadOut menjadi film horor pertama Rima setelah berkecimpung di dunia hiburan sejak 1998. Sebelumnya ia banyak berkiprah di Singapura, termasuk mengisi MTV Asia. Di Indonesia, ia mengawal acara Dapur Beib, Arti Sahabat Series, Tamu Tamu dan Koki Jelang Siang.
Sumber: CNN Indonesia
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin