bakabar.com, TANJUNG – Jika proyek Kereta Api (KA) Trans Kalimantan benar terealisasi, Kabupaten Tabalong akan mencatatkan diri dalam sejarah perkeretaapian nasional.
Musababnya, selain menjadi salah satu daerah lintasan rel, dua stasiun KA bakal dibangun di sana. Adapun proyek ini menjadi bagian dalam proyek nasional. Sekaligus proyek kereta api perdana di Kalimantan.
Rencananya, pembangunan stasiun perdana lintas Tabalong-Banjarmasin sudah ditetapkan akan dibangun di dua titik. Pertama di kawasan Tanjung Puri Kecamatan Murung Pudak. Kedua di kawasan Warukin Kecamatan Tanta.
Pantauan media ini, jarak antar keduanya terpaut 10 kilometer. Sedangkan, dari Tanjung ibukota Tabalong jarak tempuh menuju Warukin berkisar 7 Km, dan menuju Murung Pudak sekitar 3 Km.
Kepada bakabar.com, Kamis (20/12) sore, Imam Fahrullazi Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tabalong membenarkan hal ini. Dia mengungkapan Pemkab Tabalong masih menunggu proses pembangunan berjalan.
“Kita masih menunggu undangan koordinasi, undangan rapat. Sebelumnya kita memang sudah ada beberapa kali diundang dalam rapat koordinasi oleh Kementerian Perhubungan maupun Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel,” ujarnya.
Di luar amdal, untuk proses analisis dampak lalu lintas (andalalin) Imam mengaku belum melakukan langkah apa pun. Pihaknya tengah menanti instruksi dari tim khusus.
“Untuk andalalin belum kita lakukan karena menunggu petunjuk dari tim khusus itu. Sementara kita baru menentukan titik titik stasiun. Untuk langkah berikutnya masih menunggu instruksi,” terangnya.
Pembangunan KA lintas Tabalong – Banjarmasin disebutkan masuk dalam segmen II 2020-2024. Ditarget rampung sebelum 2025, KA akan menggunakan tipe rel single track line atau jalur tunggal.
Sebagai tahap awal pengoperasian, KA diproyeksikan mengangkut sejumlah komoditas barang seperti: semen, batu bara, sawit dan karet. Bukan tak mungkin sejalan dengan perkembangan kebutuhan, KA dapat berfungsi ganda, yakni mengangkut orang.
Dengan kebijakan tersebut, Imam berharap dibangunnya rel KA, kemacetan arus lalu lintas antar daerah dapat terurai, dan kondisi jalan lintas daerah maupun provinsi tetap terjaga.
“Dibangunnya rel kereta api setidaknya jalan raya kita lebih terpelihara. Kondisi jalan kita di Kalsel ini hanya kelas 3. Bobot maksimal 8 ton. Tapi faktanya ada yang sampai 20 ton. Kita bersyukur dengan pembangunan itu akan mengurangi tingkat kerusakan jalan dan kemacetan,” tuturnya.
“Pada intinya kapan pun mereka mau melaksanakan, pada intinya pemerintah Kabupaten siap memberikan dukungan,” ujar Imam menambahkan.
Kalsel, dengan 13 kabupaten/kota dan pertumbuhan penduduk empat juta lebih, memiliki permasalahan angkutan darat: kerusakan jalan dan kepadatan lalu lintas. Keduanya terjadi karena ketidakseimbangan peningkatan pembangunan prasarana jalan dengan pertumbuhan kendaraan bermotor.
Menukil artikel milik Suara.com, sebagaimana disebutkan data 1990-an penambahan/peningkatan pembangunan jaringan jalan hanya sekitar 10 persen, sementara pertumbuhan/perkembangan kendaraan bermotor dalam kurun waktu yang sama mencapai 30 persen.
Baca Juga: Soal Proyek KA Tabalong-Banjarmasin, Pemerintah Mesti Realistis
Kepala Sub Bagian Humas dan Kerja Sama Luar Negeri (KSLN) Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Eben Torsa kepada bakabar.com, mengatakan, perkembangan terbaru pembangunan KA lintas Tabalong-Banjarmasin mencapai studi trase dan finalisasi dokumen Amdal.
"Tahapan konstruksi akan dilakukan sekitar 2-3 tahun ke depan dengan target operasi di 2025 mendatang," katanya kepada bakabar.com.
Eben membenarkan bahwa program pembangunan jalur KA tersebut tak termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), namun termasuk ke dalam daftar Kerjasama Pemerintah dan badan Usaha (KPBU). Dalam skema itu, pembangunan akan tetap menggunakan APBN. Berapa nominalnya? Eben enggan menyebutkan.
"Saya rasa untuk anggaran sebaiknya tidak perlu dijelaskan secara detail kepada masyarakat. Karena bersifat tentatif [belum pasti, Red] saja," pungkasnya.
Jalur Kereta Api (KA) Trans Kalimantan lintas Tabalong-Banjarmasin dipastikan akan menggunakan tipe single track line atau jalur tunggal. "Ya, itu benar mas spek (single track line) akan digunakan nantinya. Sejauh ini kita masih melakukan kajian trase dan studi kelayakan analisis dampak lingkungan," lanjut Eben.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan, Rusdiansyah mengungkapkan bahwa perkembangan pembangunan rel kereta api masih pada tahap penjajakan investor.
Meski begitu Rusdiansyah menegaskan jangan sampai masalah yang bersifat teknis, dan seharusnya dapat diselesaikan berdasarkan dokumen Amdal, menjadi penghambat pembangunan.
Baca Juga: Kereta Api Tabalong-Banjarmasin, Ditjen Perkeretaapian: Gunakan Rel Tunggal
Reporter: Arif Nur Budiman
Editor: Fariz Fadhillah