Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen pada bulan ini.
Chief Economist & Investment Strategist PT MAMI Katarina Setiawan menyebut BI masih memiliki ruang untuk mempertahankan suku bunga acuan.
Bank Indonesia dalam menaikkan suku bunga acuan tentunya harus melewati proses perhitungan yang cermat
Bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) menghentikan kenaikan suku bunga pada Juni 2023 setelah sebelumnya mengalami kenaikan sejak Maret 2022.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi dibuka melemah menjelang keputusan Bank Indonesia (BI) terkait kebijakan suku bunga acuannya.
LPEM FEB UI Teuku Riefky menilai BI harus tetap mempertahankan suku bunga kebijakannya di 5,75 persen guna menjaga stabilitas harga dan nilai tukar rupiah.
Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan Bank Indonesia perlu mempertahankan suku bunga acuan Bank Indonesia 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 5,75 persen.
IHSG Bursa Efek Indonesia pada Kamis pagi dibuka melemah seiring dengan kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 basis poin.
Bank Indonesia meyakini suku bunga acuan sebesar 5,75 persen memadai untuk mengarahkan inflasi inti terkendali kisaran 2-4 persen.
Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan BI alias BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen.
Hasil Rapat Dewan Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi melemah 19,63 poin atau 0,30 persen ke posisi 6.608,5.