Namun Chris Zahner menekankan sepeda BMX kali ini menawarkan sisi kegembiraan lebih bagi pemiliknya.
“Penduduk kota mencari eksplorasi dan kegembiraan pada mobilitas sederhana karena kewajiban jarak sosial tidak hanya memengaruhi perjalanan Anda tetapi juga mengurangi kegembiraan. Zooz menawarkan sensasi sesuai permintaan,” kata Chris Zahner di laman resmi perusahaan, Minggu (13/8).
Tiga sepeda Zooz menggunakan rangka baja yang dibalut cat warna perak. Sadel atau tempat duduknya dibuat lebih panjang dari model BMX pada umumnya.
Sepeda BMX jenis Urban Ultralight 250 memakai motor listrik berkekuatan 250 watt pada roda belakang, dibekali baterai 36V 17.5Ah untuk jarak tempuh maksimal 40kilometer.
Sementara BMX seri Urban Ultralight 750 memakai motor listrik berkekuatan 575 watt sampai 900 watt dengan baterai 48V 17,5Ah untuk jarak tempuh maksimal 40 kilometer.
Baca Selengkapnya di Halaman Selanjutnya:
Sedangkan sepeda BMX type Urban Ultralight 1100 memakai motor listrik berkekuatan 1.092 watt, baterai 52V 21Ah yang menawarkan jarak tempuh maksimal 53 kilometer.
Sayangnya untuk di Indonesia belum tersedia. Namun ketiga sepeda Zooz itu tidak hanya dijual di AS, tapi juga tersedia di Uni Emirat Arab, beberapa negara Eropa, Inggris, Kanada dan Australia.
Zooz UU250 dijual 1.500 dolar AS (Rp22,5 juta), UU 750 2.000 dolar AS (Rp30 juta), dan UU 1100 seharga 2.500 dolar AS (Rp37,5 juta).(ant)
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin