bakabar.com, KANDANGAN – ASN di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) mendonasikan Rp 1000 per hari untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Penyaluran uang tersebut merupakan bentuk zakat profesi ASN di HSS. Setiap pagi sebelum masuk kantor, mereka meletakkan uang Rp 1000 ke dalam celengan yang sudah disediakan.
“Ini selaras dengan visi kita untuk mewujudkan Kabupaten HSS yang ‘Cerdas, Inovatif, Teknologis dan Agamis’ untuk kebahagiaan dunia akhirat," ujar Achmad Fikry.
Di dalam Sosialisasi Zakat Profesi untuk Infaq dan Sedekah Rp 1000 Setiap Hari Kerja yang yang digagas oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) HSS, Kamis (20/02), Fikry mengajak ASN untuk menghimpun dana baik zakat, infaq atau sedekah untuk kemaslahatan umat Islam.
Menurutnya, masih banyak umat muslim yang saat ini yang memerlukan bantuan, meskipun ada juga yang malas lalu meminta-minta di jalanan.
"Orang yang minta-minta ini yang perlu kita kawal agar mentalnya tidak lagi mau minta, kalau bisa kita dorong berubah menjadi produktif," katanya.
Bupati berharap agar para ASN di HSS memiliki mental untuk memberi bukan meminta.
"Mari ASN yang masih aktif yang punya penghasilan lumayan kita syukuri apa yang ada, wujud kesyukuran itu mari kita keluarkan kewajiban zakat harta, zakat profesi dan lainnya," ajak bupati.
Sosialisasi dirangkai dengan tausiyah agama yang disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama (MUI) Indonesia HSS, Tuan Guru H. Muhammad Ridwan Baseri atau Tuan Guru Kapuh.
Dalam salah satu tausiyahnya Guru Kapuh menyampaikan tentang betapa berkahnya harta seseorang jika dikeluarkan zakatnya. Bahkan sering kali usaha seseorang menjadi bangkrut lantaran tidak membayar zakat.
Pada kesempatan tersebut, diserahkan dana zakat perusahaan dari PT. Kaltrabu Indah kepada Baznas HSS sebesar Rp 42.460.255 dan penyerahan dana CSR PT. Kaltrabu Indah kepada Yayasan Bazuma Kandangan sebesar Rp 100.000.000.
Baca Juga: Fikry Minta Dinas Pendidikan Berkontribusi Tingkatkan IPM
Baca Juga: HSS Targetkan Serap PAD Rp 4,3 Miliar di Dua Sektor Potensial
Reporter: Muhammad Fauzi Fadilah
Editor: Puja Mandela
