bakabar.com, PALANGKA RAYA – Iklim investasi di Kalimantan Tengah (Kalteng) menunjukkan tren positif.
Saat ini investasi berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 4,48 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalteng Suhaemi merinci nilai realisasi investasi dari PMA sebesar Rp 926 miliar dan capaian PMDN sebesar Rp 3,5 triliun lebih.
“Total realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) semester I tahun 2021 sebesar Rp4,48 triliun,” kata Suhaemi seperti dilansir Antara, Kamis (19/8).
Sehingga capaian realisasi investasi sampai dengan semester I tahun 2021 telah mencapai 60,21 persen.
Suhaemi optimis, target nasional yang telah di tetapkan oleh Kementerian Investasi/BKPM untuk Kalteng tahun ini dapat terealisasi, yakni sebesar Rp7,42 triliun.
“Dengan capaian 60,21 persen tersebut, kami optimis target nasional dapat Kalteng capai. Kalteng tetap tangguh dan bangkit di tengah pandemi Covid-19,” katanya.
Untuk investasi PMA per sektor primer terdiri dari pertambangan, tanaman pangan, perkebunan, hingga peternakan.
Kemudian sektor sekunder terdiri dari industri karet dan plastik, hingga industri makanan, serta sektor tersier yaitu jasa lainnya, maupun listrik, gas dan air.
“Sedangkan investasi PMDA per sektor primer terdiri dari kehutanan, pertambangan, serta tanaman pangan, perkebunan maupun peternakan,” kata dia.
Sektor sekunder yakni industri kimia dan farmasi, industri makanan dan industri lainnya, serta sektor tersier meliputi hotel dan restoran, konstruksi, listrik, gas dan air, perdagangan dan reparasi, serta beberapa lainnya.
Lebih lanjut disampaikannya, capaian positif ini merupakan hasil kerja keras dan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah provinsi atas arahan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.
“Pemprov di bawah arahan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, telah melakukan upaya-upaya strategis agar sektor ekonomi tetap tumbuh dan bangkit, termasuk menciptakan iklim investasi agar berjalan sehat sehingga berdampak baik terhadap pembangunan maupun masyarakat,” jelas Suhaemi.