bakabar.com, BANJARMASIN – Influencer Deddy Corbuzier sedang menjadi sorotan. Itu setelah wawancaranya bersama mantan Menteri Kesehatan RI, Siti Fadillah Supari, viral di media sosial.
Deddy pun memberikan respons melalui postingan Instagramnya. Postingan itu ia unggah pada Selasa (26/5) pukul 17.00 wita.
“Pertama, saya ingin memberitahukan bahwa saya tidak terikat oleh partai, golongan atau kepentingan apapun di dalam podcast saya, kecuali Indonesia.
Tidak ada hoax maupun provokasi di
dalam podcast tersebut,” kata Deddy, seperti dikutip bakabar.com.
Deddy mengatakan tujuan utamanya membuat podcast tersebut tidak lain untuk memberikan pencerahan kepada rakyat Indonesia dalam melawan Covid-19.
“Video itu terjadi pada saat saya bersilaturahmi dengan beliau di rumah sakit. Saya meminta izin dan diizinkan oleh Bu Siti Fadillah tanpa sedikit pun paksaan, karena beliau menginginkan adanya informasi yang bermanfaat untuk segera menyelesaikan pandemi Covid-19,” jelas Deddy.
Deddy menjelaskan salah satu motivasinya melakukan wawancara setelah melihat perjuangan Siti Fadillah di bidang kesehatan. Salah satunya saat Siti melawan Sars.
“Beliau pernah membantu
Indonesia dan dunia menghadapi kasus
Sars. Itu adalah fakta dan berita yang sudah tersebar di mana-mana,” ucapnya.
Ia pun meminta masyarakat mengambil hal-hal positif dari hasil wawancara bersama Siti Fadillah.
“Di luar beliau koruptor atau tidak, yang kita ambil adalah ilmunya bagi bangsa kita. Saya paham ketika media memunculkan berita dari berbagai angel. Tapi saya mohon, kasihan Ibu Siti saat ini. Yuk kita ambil positif nya saja. Ambil ilmunya,” tambahnya.
Deddy juga membantah jika proses wawancara dilakukan diam-diam seperti yang diberitakan sejumlah media.
“Di media-media yang tersebar banyak sekali berita-berita yang tidak benar tentang saya yang menyamar, masuk menggunakan masker, saya pun ketawa. Tapi, ya itulah media. Sudah lah. Tidak apa-apa,” katanya.
Namun, dalam video berdurasi 3 menit 53 detik itu Deddy dia tidak menyinggung soal komentar Ditjen PAS yang menyebut wawancara yang ia lakukan melanggar prosedur.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) menyatakan wawancara yang dilakukan presenter Deddy Corbuzier dengan Menteri Kesehatan RI periode 2004-2009 di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, melanggar prosedur.
Editor: Puja Mandela
