Ekonomi Sirkular

Waste4Change Imbau Masyarakat Terapkan Prinsip Ekonomi Sirkular

Kehadiran sampah plastik telah menjadikan lautan tercemar yang sampai saat ini kondisinya sulit teratasi.

Featured-Image
Senior Consult Executive Waste4Change Lathifah Awliya Mashudi (Foto:apahabar.com/Daffa)

bakabar.com, JAKARTA - Kehadiran sampah plastik telah menjadikan lautan tercemar yang sampai saat ini kondisinya sulit teratasi. Hal tersebut khususnya terjadi di pesisir dan pulau-pulau kecil di wilayah Indonesia bagian timur.

Agar sampah tersebut tidak mencemari lingkungan laut, perlu perhatian dan penguatan komitmen dari berbagai pihak. Termasuk perlunya kampanye yang terus menerus tentang pengurangan sampah plastik serta meningkatkan pengelolaannya.

Tidak cukup sampai disitu, desakan untuk menerapkan ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah terus menguat. Pasalnya, dengan ekonomi sirkular, penanganan sampah memberi dampak positif terhadap lingkungan, dan menambah penghasilan masyarakat.

Senior Consult Executive Waste4Change Lathifah Awliya Mashudi menjelaskan, ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah membutuhkan sinergi yang melibatkan banyak pihak. Untuk itu, sumber daya yang ada perulu dioptimalkan, sehingga tindak meninggalkan residu ke lingkungan.

Baca Juga: Industri Daur Ulang, Adupi: Penghubung Lingkaran Ekonomi Sirkular

Untuk mewujudkan hal itu, kata Lathifah, paradigma masyarakat harus diubah. Harapannya, pengelolaan sampah plastik berkelanjutan menjadi tonggak penting dalam keberpihakan terhadap lingkungan, ditandai dengan beralihnya konsep pengelolaan sampah dari ekonomi linear menuju ekonomi sirkular.

”Ekonomi linear merupakan prinsip pengelolaan sumber daya, dalam hal ini sampah, dengan tidak memanfaatkan kembali atau langsung dibuang ke tempat sampah atau tempat pembuangan akhir," kata Lathifah dalam seminar Produk Berkelanjutan, Pengolahan Sampah dan Dampaknya Pada Keanekaragaman Hayati Indonesia, Sabtu (20/5).

Sementara itu, dalam ekonomi sirkular, nilai produk dari suatu sumber daya dapat terus dimanfaatkan karena diolah kembali menggunakan konsep 3R, yakni reduce, reuse, dan recycle.

Selanjutnya, Lathifah menekankan, prinsip ekonomi sirkular berarti meminimalkan limbah dengan berfokus pada upaya mengurangi limbah dan meminimalisir polusi. Sementara untuk menjaga produk dan bahan yang digunakan bisa bertahan lama, pilihannya bisa dengan menggunakan kembali atau mendaur ulang.

Baca Juga: Kampanye Conscious Living, Pemerintah Gencarkan Ekonomi Sirkular

"Selain itu, regenerasi sistem alam dengan mengembalikan nutrisi ke tanah atau menggunakan energi terbarukan," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (Ispikani) Kusdiantoro menjelaskan perlunya sejumlah strategi khusus dalam penanganan sampah laut. Hal itu meliputi peningkatan kesadaran warga, aksi membersihkan sampah, penegakan hukum, serta pengawasan terhadap pelanggaran yang terjadi.

Senada, Teria Salhuteru, Direktur Moluccas Coastal Care (MCC), salah satu organisasi lingkungan hidup di Kota Ambon, Maluku, menegaskan kampanye sampah plastik di laut sudah sering dilakukan. Hanya saja hal itu jarang sekali mendapatkan perhatian secara nasional dari pemerintah maupun media di Indonesia.

Editor
Komentar
Banner
Banner