Tak Berkategori

Waspada, Calo Darah Bergentayangan di Banjarmasin!

apahabar.com, BANJARMASIN – Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarmasin mengendus keberadaan calo darah. Mereka ini kerap memanfaatkan…

Featured-Image
Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarmasin mengendus keberadaan calo darah yang kerap memanfaatkan ketidaktahuan keluarga pasien. Foto: Antara

bakabar.com, BANJARMASIN – Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarmasin mengendus keberadaan calo darah. Mereka ini kerap memanfaatkan ketidaktahuan keluarga pasien di rumah sakit.

Kepala Unit Donor Darah PMI Banjarmasin dr Aulia Ramadhan Supit kerap mendapati keluhan masyarakat. Umumnya mengenai mahalnya harga satu kantong darah.

“Ternyata ada oknum yang bisa kami bilang sebagai calo alias perantara mendatangi keluarga pasien menawarkan darah yang kebetulan dibutuhkan. Harganya tentu jauh lebih mahal dari resminya,” ujar Rama, Kamis (24/6), dilansir Antara.

Karenanya, keluarga pasien yang membutuhkan darah sebaiknya langsung datang ke PMI Banjarmasin. Langsung berurusan dengan PMI.

“Jangan lewat orang lain yang mengaku-ngaku bisa mendapatkan darah dengan mudah dan cepat,” kata Rama.

Biaya pengganti satu kantong darah, jelas Rama, sudah diatur Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 22/S.KP/UKPD.BPPD/VII/2014 tentang biaya pengganti pengolahan darah pada PMI.

Untuk produk darah biasa (WB, PRC, TC, FFP, AHF) kisarannya Rp360 ribu. Sedangkan darah tertentu, seperti darah dengan leucodepleted dengan jumlah leukosit <1×106 per unit (dengan filtrasi) ataupun pelayanan darah tromboferesis harganya bervariasi mulai Rp700 ribu sampai Rp3.600.000.

“Semuanya juga bisa ter-cover BPJS. Jadi jangan khawatir bagi masyarakat bisa memanfaatkan
BPJS Kesehatan untuk mendapatkan kebutuhan darah di PMI,” kata anggota DPRD Kota Banjarmasin periode 2014-2019 itu.

Sejatinya PMI tidak menjual darah, namun ada biaya pengganti pengolahan darah dan operasional. Pihaknya tidak memiliki profit apapun lantaran program PMI adalah sosial kemanusiaan.

Meminjam data PMI, dalam sehari kebutuhan darah di Banjarmasin mencapai 100 kantong atau sekitar 3.000 sampai 3.500 kantong per bulan untuk memenuhi permintaan sejumlah rumah sakit.

“Alhamdulillah saat ini stok cukup stabil, berbeda dengan di awal pandemi tahun lalu, kami sempat krisis darah,” pungkas Rama.



Komentar
Banner
Banner