Hot Borneo

Warga Sungai Durian Kotabaru Keluhkan Krisis Tenaga Medis ke Dewan Kalsel

Warga Sungai Durian Kotabaru menggeluhkan krisis tenaga medis ke anggota DPRD Kalsel.

Featured-Image
Iqbal Yudianoor saat menggelar reses. Foto-Istimewa

bakabar.com, KOTABARU - Warga Sungai Durian Kotabaru menggeluhkan krisis tenaga medis ke anggota DPRD Kalsel.

Hal itu mengemuka ketika anggota DPRD Provinsi Kalsel, HM Iqbal Yudiannoor kembali menggelar reses ke sejumlah desa dan kecamatan di Kotabaru.

Dua wilayah kecamatan menjadi fokus reses. Di sana Iqbal menyerap aspirasi warga desa di dua kecamatan, yakni Sungai Durian, dan Pamukan Barat.

Di Sungai Durian, Iqbal pun menerima sejumlah aspirasi langsung dari warga, di antaranya perihal krisis tenaga medis di desa maupun di puskesmas.

"Dari beberapa desa di Sungai Durian, warga kemarin ramai mengeluhkan soal tidak adanya petugas kesehatan baik bidan di desa maupun dokter di puskesmas," ujar Iqbal, Senin (13/2) malam.

Warga tentu sangat berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian serius terkait kekosongan tim tenaga medis agar warga Sungai Durian dengan mudah mendapatkan layanan kesehatan.

"Mereka berharap ada perhatian, sebab selain tinggal di wilayah pedalaman, kondisi instruktur jalan yang rusak juga menjadi kendala kalau harus berobat ke luar," ucap Iqbal.

Selain itu, Iqbal bilang aspirasi lain yang disampaikan juga perihal perhatian terdapat guru-guru honor untuk bisa mendapat kesempatan menjadi PPPK.

"Para guru honorer banyak yang sudah belasan tahun mengabdi. Meraka berharap bisa dimasukkan PPPK," imbuhnya.

Sementara di wilayah Pamukan Barat, Iqbal juga menerima aspirasi terkait pertanian yang juga masih perlu mendapatkan sentuhan atau perhatian pemerintah.

"Kalau di Pamukan Barat warga perlu mendapatkan dukungan soal pengembangan sektor pertanian. Apalagi di sana banyak petani yang masih menanam jagung misalnya. Ini cukup penting karena menyangkut soal ketahanan pangan daerah kita," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru Erwin Simanjuntak juga membenarkan ihwal kurangnya tenaga dokter tersebut.

Menurut Erwin, upaya untuk pemenuhan tenaga dokter pun telah dilakukan dengan cara membuka formasi jalur PPPK, namun hal tersebut pun belum membuahkan hasil.

"Sebelumnya, saya buka formasi sebanyak 20 orang dokter umum, dan 15 orang dokter gigi, tapi satu orang pun tak ada yang mendaftar," ujar Erwin, kepada wartawan di ruang kerjanya baru tadi.

Editor


Komentar
Banner
Banner