bakabar.com, MARTAPURA - Polisi resmi menetapkan Samsul Bahri, warga yang mengamuk di depan Gerbang Masjid Agung Al Karomah Martapura, sebagai tersangka.
"Sudah kita tetapkan sebagai tersangka," ucap Kanit Reskrim Polsek Martapura Kota, Iptu Bahterawan Munthe, kepada bakabar.com, Jumat (23/7) sore.
Akibat perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 2 Ayat (1) undang-undang darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan hukuman paling lama 10 tahun penjara.
Sebelumnya, Samsul yang berprofesi sebagai juru parkir mengamuk menggunakan sebilah golok di depan Gerbang Masjid Agung Al Karomah.
Anggota Polsek yang sedang berpatroli dan bersama Unit Resmob yang mendapatkan informasi dari masyarakat langsung mendatangi TKP.
Proses pengamanan pelaku berjalan alot. Samsul Bahri sempat mencoba kabur. Dia sempat bersembunyi di kolong rumah warga dan membuang golok yang dibawa.
Tapi polisi berhasil meringkusnya. Setelah diamankan, tersangka masih sempat membuat drama dengan berpura-pura pingsan. Dia menjatuhkan diri ke aspal setelah digiring petugas dari bawah kolong rumah warga.
Kasi Humas Polsek Martapura Kota, Aipda Sobri, menceritakan kronologis awal mengamuknya tersangka di depan Masjid Al Karomah.
Saat itu tersangka menegur temannya yang hendak pesta miras. Tapi rekannya tidak terima, lalu pergi.
“Setelah itu, temannya yang dicarinya tadi datang lagi ke rumah tersangka dengan membawa sebilah mandau dan bertemu dengan ibu dari Samsul,” jelas Aipda Sobri saat ditemui bakabar.com di kantornya tadi malam.
Perlakuan itu membuat orang tua Samsul Bahri menjadi syok, dan selanjutnya teman yang dicari pelaku langsung pergi.
Karena tidak terima, Samsul Bahri mencoba mencari kawannya dengan membawa sebilah golok. Dia pun mengamuk di depan Masjid Agung Al Karomah hingga membuat warga sekitar geger.
