tanah bumbu

Warga Kampung Baru (Mattone) Keluhkan Pengangkutan Sampah

apahabar.com, BATULICIN – Tumpukan sampah dan bau kurang sedap sudah menjadi pemandangan sehari-hari di puluhan bak…

Featured-Image
Salah satu bak sampah yang berada di Jalan Iwang RT 03. Foto-Kades Kampung Baru (Mattone).

bakabar.com, BATULICIN – Tumpukan sampah dan bau kurang sedap sudah menjadi pemandangan sehari-hari di puluhan bak sampah di Desa Kampung Baru (Mattone), Kecamatan Kusan Hilir.

Salah satunya bak sampah yang berada di Jalan Andi Iwang RT 03 desa tersebut. Sampah tidak setiap hari diangkut oleh truk sampah dan dibiarkan membusuk.

“Sampah dibiarkan berhari-hari, sehingga menebar bau busuk. Bahkan penuh dengan belatung baru diangkut petugasnya,” ungkap Ketua RT 03, M Nasir.

Hal yang sama juga dikeluhkan Ibu Lia warga RT 01. Ia menyebut bak sampah dekat rumahnya juga jarang diangkut hingga membusuk dan mengeluarkan bau tidak enak.

“Padahal saya sering mendengar imbauan Pak Kades tentang pola hidup sehat di tengah pandemi Covid-19 dengan mengikuti SOP kesehatan termasuk juga selalu menjaga kebersihan lingkungan. Tapi kontradiksi dengan bak sampah dekat rumah saya dibiarkan membusuk,” bebernya.

Ibu Lia berharap sampah bisa diangkut setiap hari, seperti sebelum sebelumnya. Sehingga kebersihan dan kesehatan terjaga, dan juga tidak merusak pemandangan.

Sementara itu Kades Kampung Baru (Mattone), Andi S Jaya, saat dihubungi membenarkan banyak keluhan yang disampaikan warganya mengenai masalah sampah yang berhari-hari tidak diangkut.

“Ya memang benar, bahkan ada yang sempat melontarkan kata-kata kasar di WA, karena begitu kecewa dengan truk pengangkut sampah yang langsung balik arah sebelum mengangkut sampah di sana,” ungkapnya.

Andi menerangkan sebenarnya pihaknya sudah menghubungi Koordinator Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan di Kusan Hilir dan Sungai Loban terkait masalah sampah yang dikeluhkan warganya.

Hasil koordinasi tersebut, kata Andi, mereka hanya beralasan bahwa truk pengangkut sampah yang beroperasi sudah penuh, sehingga tidak bisa setiap hari mengangkut sampah warga khususnya di Desa Kampung Baru (Mattone).

“Sebenarnya saya merasa kecewa dengan alasan yang mereka berikan, karena bukan solusi yang ditawarkan. Kalau tidak bisa pagi, kan bisa sore ngangkutnya, jangan sampai dimalamkan,” ujar Andi.

Lebih kecewanya lagi, kata Andi, karena pengangkutan sampah di desanya dilakukan dengan cara diselang-seling sampai berhari hari baru ada pengangkutan. Sementara di desa tetangga pengangkutan dilakukan setiap pagi.

Andi berharap kepada Koordinator Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kusan Hilir dan Sungai Loban, lebih progresif dalam bekerja.

“Paling tidak punya aplikasi WA untuk memudahkan berkoordinasi sesama anggotanya untuk menyampaikan laporan informasi yang perlu dari masyarakat,” pungkasnya.

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner