HUT Ke-78 RI

Warga Dusun Gleyoran Kibarkan Merah Putih di Tengah Sungai Progo

Sejumlah warga Dusun Gleyoran, Desa Sambeng, Kecamatan Borobudur mengibarkan bendera merah putih di tengah Sungai Progo.

Featured-Image
Pengibaran bendera di Tengah Sungai Progo (Apahabar.com/Arimbihp)

bakabar.com, MAGELANG - Sejumlah warga Dusun Gleyoran, Desa Sambeng, Kecamatan Borobudur mengibarkan bendera merah putih di tengah Sungai Progo. Pengibaran bendera oleh warga itu sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pejuang yang rela kehilangan nyawa demi mempertahankan Indonesia bisa merdeka.

Seorang warga Dusun Gleyoran, Dayat, menuturkan kegiatan tersebut diinisiasi sekaligus didanai sendiri oleh masyarakat setempat.

"Baru pertama kali digelar di Dusun Gleyoran, untuk memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 78," kata Dayat, Kamis (17/8).

Menurutnya, Sungai Progo dipilih sebagai lokasi digelarnya perayaan HUT Kemerdekaan RI karena di lokasi tersebut mata pencaharian masyarakat rerata adalah sebagai nelayan.

Baca Juga: HUT RI ke-78, Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Ageman

"Desa ini banyak yang bekerja sebagai nelayan tanpa kapal, karena berlayarnya menggunakan gethek," tuturnya.

Sebagai informasi, gethek dalam bahasa jawa merupakan rakit yang dibuat dari bambu untuk menyeberaangi sungai.

Selain untuk turut memeriahkan peringatan HUT kemerdekaan, acara itu juga sebagai ajang untuk mempromosikan sekaligus mengenalkan wisata gethek Balong kepada masyarakat.

Acara yang berdurasi kurang lebih 30 menit itu berlangsung khidmat dan syahdu, sebab diiringi suara gemericik air yang mengalir di sekitarnya. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun terlihat turut mengikuti upacara dengan menggunakan seragam sekolah.

Baca Juga: Mangkunegara X Pimpin Upacara HUT ke-78 RI di Solo

"Baru pertamakali upacara di sungai, biasanya di sekolah," kata seorang siswa, Febri yang sehari-hari tinggal di Dusun Gleyoran.

Meski demikian, ia mengaku senang dan tertantang untuk ikut kegiatan serupa. Ia berharap kegiatan serupa akan tetap ada di tahun-tahun berikutnya.

"Tidak takut walaupun di tengah-tengah sungai, tahun depan mau coba lagi," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner