bakabar.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengingatkan kepada masyarakat agar tidak ada lagi polarisasi pada Pilpres 2019 tidak terulang lagi dalam pemilihan presiden mendatang.
Berkaitan dengan itu, ia mendorong agar semua pihak menjaga Pemilu 2024 dengan damai dan tidak mengarah ke permusuhan atau perpecahan karena akan sangat merugikan bangsa.
Anjuran ini mengingat kondisi politik saat ini mulaimemanas menjelang pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wapres (cawapres) pada Oktober mendatang.
Baca Juga: Polemik Cawapres Prabowo, Gerindra: Urusan Empat Ketum Partai Koalisi
Wapres mengakui bahwa dalam politik pasti muncul perbedaan pilihan namun hal itu lumrah dan harus disikapi dengan dewasa. Sebab, esensi pemilu adalah disuruh memilih, sedangkan memilih itu sendiri antara dua hal yang berbeda.
“Kalau tidak boleh ada perbedaan pilihan, itu bukan pemilihan umum namanya. Tapi bagaimana perbedaan itu tidak merusak keutuhan bangsa,” pesan Wapres dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (30/8).
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menambahkan Wapres juga mengingatkan agar pembelahan yang terjadi di tahun politik 2019, seperti sebutan kampret atau cebong tidak terulang kembali.
“Wapres juga menyinggung-nyinggung istilah di tahun politik 2019 yang lalu, ada kampret, ada cebong, sebut langsung oleh beliau, jangan sampai itu terulang kembali,” katanya.
Baca Juga: Jelang Pemilu, Putri Gusdur Beri Panduan ke Gusdurian untuk Pilih Pemimpin
Wapres juga memiliki konsen agar polarisasi tidak terjadi di masyarakat pada pemilu yang tinggal bulan lagi.
“Jadi keterbelahan masyarakat, polarisasi masyarakat itu saya kira sesuatu hal yang menjadi konsen dari Wakil Presiden untuk bagaimana agar itu tidak sampai terulang kembali, dan pemilu itu menjadi pemilu yang damai,” kata Masduki.