bakabar.com, MUARA TEWEH – Wakil Ketua II DPRD Barito Utara (Barut), Kalteng, Sastra Jaya, berharap para orang tua mengawasi dan menjauhkan serta membatasi pergaulan remaja yang dapat mengarah perbuatan negatif atau tidak baik.
Hal itu menyusul peristiwa kejahatan di kota Muara Teweh yang tidak sedikit melibatkan remaja dan anak di bawah umur.
“Dalam membatasi pergaulan remaja tidak semata-mata untuk mengurangi aktivitas remaja bersama teman, namun dapat memberikan bimbingan kepada remaja agar dapat memilah teman yang baik dan mana yang akan merugikan bagi anak itu sendiri, orang tua, dan lingkungannya,” kata Sastra.
Menurutnya, kebanyakan kejahatan dan tindak kriminal yang dilakukan remaja terkait dengan masalah hukum, hal itu dikarenakan kelengahan orang tua dalam pengawasan terhadap anak.
"Biasanya anak remaja yang bermasalah yakni dari kalangan menengah ke bawah, karena mereka ingin seperti anak lainnya yang mempunyai lebih dan akibat pergaulan dengan lingkungan yang tidak baik," ujar Sastra.
Diharapkan, pihak orang tua dapat memberikan pengarahan kepada anak dan memberikan pengertian mengenai kemampuan keluarga.
Sehingga anak dapat menerima kekurangan yang ada dan memiliki pemahaman mengenai apa yang harusnya dilakukan agar tidak mengarah pada tindakan yang negatif dan dapat merugikan.
“Anak sebaiknya juga diberikan pendidikan agama, untuk dapat menjadikan akan dapat membatasi tindakan dan prilaku," imbuhnya.
Dewan PDI Perjuangan Barut ini menambahkan, tindakan mengarah kepada hal negatif dilakukan oleh anak sebagian dilakukan oleh yang kurang perhatian dari orang tua, serta dari kalangan yang kurang mampu.
Menurut Sastra, bukan hanya tindakan kriminal saja yang dilakukan namun juga dari kalangan anak perempuan juga sering mengarah pada aksi yang tidak sewajarnya.
Seperti seks bebas dan lain sebagainya, bahkan ada yang terlibat menjadi gadis karaoke atau wanita malam padahal usianya masih tergolong sangat muda.
Aksi-aksi anak perempuan yang menuju ke arah negatif di Barut biasanya dilakukan oleh anak yang jauh dari orang tua, dan bersekolah di kota Muara Teweh.
“Karena kurang mampu untuk dapat memenuhi kebutuhan bahkan lebih dari temannya juga pengaruh lingkungan, hal negatif tersebut dilakukannya untuk dapat memenuhi gaya hidup di Muara Teweh," pungkasnya.