Video Viral

Viral Video Hujan Uang di Pekalongan, Cek Faktanya!

apahabar.com, PEKALONGAN – Viral video kerumunan warga berebut hujan uang di Pekalongan viral di media sosial….

Featured-Image
Viral video hujan uang sebabkan kerumunan warga di Pekalongan, ini faktanya. Foto-tangkapan layar Instagram/@magelang_raya

bakabar.com, PEKALONGAN – Viral video kerumunan warga berebut hujan uang di Pekalongan viral di media sosial.

Hujan uang di Pekalongan ini diunggah oleh akun Instagram @magelang_raya pada Senin (7/3) kemarin.

“Hujan uang di desa Pakumbulan, Buaran, Kabupaten Pekalongan. Pengusaha kaya menghamburkan uangnya dari atas rumahnya dan jadi rebutan warga sekitar. Dibagikan oleh Bos Afero,” demikian keterangan @magelang_raya di Instagram seperti dikutip bakabar.com, Selasa (8/3).

Dalam video yang berdurasi 18 detik itu, tampak uang kertas berhamburan dan menjadi rebutan warga yang tengah menunggu di bawahnya.

Bukan berebut uang logam atau receh, melainkan lembaran Rp50 ribu dan Rp100 ribu.

Hingga kini, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 2 ribu warganet dan menuai beragam komentar.

Tak sedikit dari warganet menganggap aksi si penebar uang tersebut kurang pantas.

“Niat berbagi sudah baik, tapi caranya kurang pantas,” komen @semaul***.

“Bolehkah sedekah seperti itu? Alangkah baiknya dimasukkan ke dalam amplop saja. Bagikan satu per satu daripada seperti itu. Dilihatnya kurang pantas,” timpal @satri***.

Faktanya

Dilansir dari Detikcom, kerumunan warga tersebut merupakan acara udik-udikan, yakni acara syukuran pembangunan rumah.

Peristiwa yang terjadi pada Minggu (6/3) sekitar pukul 10.00 WIB ini dilakukan oleh keluarga Khaerul Huda (40).

Perwakilan pihak keluarga, Danang Krismanda mengungkapkan acara udik-udikan digelar untuk melestarikan adat warga Pekalangan.

Namun, pihaknya tidak berpikir jauh terkait pelaksanaannya di tengah masa pandemi ini.

“Saya mewakili pihak keluarga meminta maaf kepada masyarakat, pemerintah dan lainnya, terkait acara udik-udikan kemarin, apalagi acara tersebut dilaksanakan pada masa PPKM,” kata Danang dikutip bakabar.com dari Detikcom, Selasa (8/3).

“Meskipun Itu tradisi adat Pekalongan, kami tidak ada niat untuk memperkeruh suasana di masa pandemi ini. Sekali lagi saya meminta maaf yang sebesar-besarnya pada masyarakat dan pemerintah,” lanjutnya.



Komentar
Banner
Banner