bakabar.com, JAKARTA – Viral Video Puan Maharani diduga mematikan microfon saat Irwan Fecho dari Fraksi Demokrat menyampaikan kritik pada rapat paripurna pengesahan RUU Ciptakerja Omnibus Law, Senin (5/10/2020).
Dalam video terlihat, saat Anggota Fraksi Demokrat Irwan Fecho menyampaikan kritik terhadap RUU Cipta Kerja Omnibus Law _yang dinilai menghilangkan hak-hak rakyat kecil_, Ketua DPR Puan Maharani kemudian menjulurkan tangan diduga mematikan microfon di depannya sehingga suara Irwan Fecho tak terdengar lagi. Setelah itu Puan menarik tangannya kembali.
Sebelum tangan Puan bergerak diduga menekan tombol mematikan microfon suara Irwan Fecho, Puan Maharani terlihat dan berbicara dengan Ketua Sidang Aziz Syamsuddin.
Setelah kejadian itu, Ketua sidang Aziz Syamsuddin meneruskan jalannya Paripurna pengesahan RUU Cipta Kerja Omnibus Law.
Video aksi arogansi pimpinan sidang Puan Maharani dan Aziz Syamsuddin yang tak mau mendengarkan aspirasi, pandangan dan masukkan dari sesama anggota DPR itu menuai kritik di media sosial twitter.
Gambar berbicara, saat Anggota @FPD_DPR Irwan Fecho bicara menyampaikan sikap anggota, mic dimatikan oleh Pimpinan DPR . This is democracy??! pic.twitter.com/CNZMbdAfBn
— Imelda Sari (@isari68) October 5, 2020
“Gambar berbicara, saat Anggota @FPD_DPR Irwan Fecho bicara menyampaikan sikap anggota, mic dimatikan oleh Pimpinan DPR . This is democracy??!” tulis @isari68 di akun twitternya.
“Mungkin Ibu Puan Maharani tdk suka mendengarkan saran, pandangan, masukan bahkan kritik dari @irwan_fecho, Fraksi Demokrat.
Shg pertanyaan yg muncul adalah : jika anggota DPR saja tdk mau didengar pandangannya, bagaimana Ketua DPR RI mau dengarkan aspirasi & harapan rakyat?” tulis @OssyDermawan.
Baca juga : Omnibus Law RUU Cipta Kerja Sah Jadi UU, Buruh di Kalsel Bereaksib
Baca juga : Buruh Ancam Mogok Nasional, DPR Majukan Rapat Paripurna Pengesahan RUU Cipta Kerja Sore Ini
Sementara itu, @NephiLaxmus, menulis, “Ketika ber-oposisi diberi kesempatan sepenuhnya berdrama sampai habis airmata.
Ketika berkuasa, suara oposisi dibungkam di forum resmi dan konon terhormat.”
Dalam video lainnya, Ketua Sidang Aziz Syamsuddin yang berasal dari Partai Golkar, berkali-kali menolak memberi waktu Benny K Harman dari Fraksi Partai Demokrat yang akan menyampaikan pandangan, sehingga Fraksi PD memutuskan Walk Out dan menyatakan tidak bertanggung jawab atas pengesahan RUU Cipta Kerja.
PERHATIKAN dengan SAKSAMA
passion mu masih mau rebahan terus atau bangkit melawan?— Dr(C).Zoya Melani SH. MH (@kodimbardo1) October 6, 2020
RUU Cipta Kerja resmi disahkan DPR dalam rapat paripurna DPR tersebut. Omnibus Law banyak mengundang kekecewaan karena dianggap merugikan kaum buruh, petani dan nelayan.
Pengesahan RUU Cipta Kerja Omnibus Lawa ramai diperbincangkan netizen hingga menjadi trending topic media sosial.
Meskipun RUU Cipta Kerja telah disahkan, kalangan buruh di tanah air rencananya akan melakukan aksi unjuk rasa dan melakukan mogok nasional selama 3 hari dari 6-8 Oktober 2020.
Kesepakatan soal RUU Cipta Kerja ini diambil dalam rapat paripurna DPR di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/10/2020). Dalam paripurna itu, dari pemerintah hadir Menko Perekonomian Airlanga Hartarto, Menaker Ida Fauziyah, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Menkeu Sri Mulyani, Mendagri Tito Karnavian, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, dan Menkum HAM Yasonna Laoly.
Editor : El Achmad