bakabar.com, BANJARMASIN – Tim Medis Bali United diduga menjadi korban catcalling oleh para penonton turnamen Internasional Youth Championship di Jakarta Internasional Stadium (JIS).
Hal ini diungkapkan langsung oleh pemilik akun Twitter @addogerardo pada Jumat (15/4).
Catcalling yang dialami tim medis Bali United U18 tersebut terjadi saat menangani pemain yang mengalami cedera ketika melawan Atletico Madrid pada Rabu (13/4).
“Ada sedikit video cuplikan yang terdengar dari match pertama di hari Rabu kemarin antara Bali United u18 menghadapi Atletico Madrid, mungkin sayup2 terdengar plus siulan2 anoyingnya,” demikian keterangan @addogerardo di Twitter seperti dikutip bakabar.com pada Sabtu (16/4).
Sebelumnya dijelaskan si pemilik akun, pertandingan antara Bali United dan Atletico Madrid tersaji cukup menaik.
Namun, ada hal yang ia sayangkan, yakni adanya perlakuan catcalling yang dilakukan oleh penonton terhadap tim medis dari Bali United.
“Dua pertandingan menarik tersaji kemarin Rabu (13/4) di Stadion JIS, Jakarta. Pecinta sepakbola tanah air disuguhkan stadion kualitas luar biasa demgan fasilitas dan fitur yang mumpuni. Sayang tidak dibarengi sama kualitas ‘mental’ masyarakat itu sendiri,” ujar si pemilik akun.
“Sangat disayangkan ada rasisme dari mulut pengunjung stadion yang neriakin “woy it*m” pemain Atletico Madrid u18 di Stadion JIS, plus seksisme dr arah tribun “woy jangan nga**ng lu!” Waktu medis wanita sedang menangani pemain Bali United yang cedera,” lanjutnya.
Ia pun mengatakan bahwa siulan catcalling yang dilayangkan penonton terdengar jelas.
“Tidak lupa yang kesorot jelas di kamera, dan kedengeran jelas di siaran TV, siulan siulan catcaling waktu medis masuk ke lapangan menuju pemain yang cedera,” paparnya.
Si pemilik akun pun berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan ia meminta agar memberikan tempat yang nyaman bagi para wanita yang terjun di dunia sepak bola.
“Pokoknya intinya, kayak yg sering disuarakan juga oleh temen2 Garudareject. Ayolah kita buat ruang yang aman dan nyaman bagi wanita di sepakbola, mau itu dia dokter/wasit/pemain,” ungkapnya.
“Sepakbola kita udah susah, jangan nyusahin lagi, minimal hargai mereka dan jauhi serta kurangi lah tindakan norak gini, dimulai dari diri kita sendiri dan mengingatkan orang lain, plus jangan ikut-ikutan,” jelasnya lebih lanjut.
Dua pertandingan menarik tersaji kemarin Rabu (15/4) di STADION JIS, Jakarta. Pecinta sepakbola tanah air disuguhkan stadion kualitas luar biasa demgan fasilitas dan fitur yang mumpuni. Sayang tidak dibarengi sama kualitas 'mental' masyarakat itu sendiri.
— Mahasiswa Mahalabil (@addogerardo) April 14, 2022
Catcalling yang terjadi pada tim medis itu pun dibenarkan oleh pihak Bali United, hal ini diketahui melalui cuitan di Twitter.
“Diduga ada kejadian pelecehan yang diterima oleh dokter tim Bali United U18 dari penonton turnamen International Youth Championship di Jakarta International Stadium,” keterangan @bali_football di Twitter seperti dikutip bakabar.com, Sabtu (16/4).
Lihat cuplikan videonya di halaman selanjutnya:
Respons Warganet
Sontak saja, video tersebut membuat warganet geram. Tak sedikit dari mereka menyayangkan aksi catcalling yang dilakukan para penonton, lantaran peristiwa tersebut terjadi di tengah gelaran stadion kualitas dunia.
“Sungguh disayangkan. Di saat banyak yang memuji kualitas stadion, siaran dan-lain-lain, ada aja kejadian memalukan seperti ini. Tolong dikurangi kebiasaan buruk seperti ini. Nanti malah merugikan banyak orang,” cuit @ilham***.
“Lagi dan lagi! Tim medis di klub olahraga loh udah biasa. Orang-orang itu menjijikkan sekali di event seperti ini malah bikin rusuh. Pemain putri sudah kena, suporter cewek juga, sekarang tim medis cewek?” komen @siie***.
Ada sedikit video cuplikan yang terdengar dari match pertama di hari Rabu kemarin antara Bali United u18 menghadapi Atletico Madrid, mungkin sayup2 terdengar plus siulan2 anoyingnya ð cc @Bali_Footballpic.twitter.com/SpMCPGjK8x
— Mahasiswa Mahalabil (@addogerardo) April 15, 2022