bakabar.com, JAKARTA – Dalam kurun satu dekade terakhir, Direktori Putusan Mahkamah Agung mencatat sedikitnya ada 8.578 kasus penipuan berkedok arisan. Seolah tak belajar dari pengalaman, kejadian serupa kembali memakan korban.
Belakangan, puluhan orang dari berbagai daerah di Indonesia menjadi korban penipuan arisan online. Kebanyakan mereka terjerat iming-iming arisan online yang dipromosikan influencer ibu kota.
Sebut saja Ulfa, salah seorang korban asal Bali yang merugi sebesar Rp18 juta. Dia mengaku tertarik untuk mengikuti arisan online karena kepincut dengan iklan di akun Instagram bernama @Arisaprioritas.
Ulfa menerangkan arisan yang diikutinya tersebut menggunakan sistem menurun. Itu berarti, bagi anggota arisan yang mengambil duluan akan mengalami kerugian dengan konsekuensi mendapatkan uang arisan lebih cepat.
Terindikasi Arisan Bodong sejak Awal
Bila dicermati, arisan online yang diikuti Ulfa sejatinya sudah mengindikasikan penipuan. Ini terlihat dari promosinya yang mewah, di mana menggunakan jasa endorse influencer cukup terkenal.
Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan Otoritas Jasa Keuangan dalam laman resminya, di mana menyebut salah satu indikasi arisan bodong ialah menggalakkan promosi yang mewah. Termasuk, menggelar acara seminar investasi di hotel berbintang.
Tujuan digelarnya acara itu untuk meyakinkan calon korban bahwa bergabung dalam investasi yang ditawarkan terbukti memberikan keuntungan tinggi. Dalam kesempatan seminar tersebut, ditunjukkan sosok investor sukses.
Sang pembicara ditampilkan memiliki mobil mewah dan rekening dengan nilai uang yang tinggi. Barang itu pula lah yang menjadi iming-iming para penipu untuk menarik calon korban: mereka menawarkan keuntungan berlimpah tanpa risiko.
Selain itu, arisan bodong juga ditandai dengan diterapkannya skema ponzi. Hal ini berarti, keuntungan yang dibayarkan kepada nasabah eksisting berasal dari dana investasi yang disetor oleh peserta baru.
Nasabah eksisting akan diberi iming-iming mendapatkan bonus, sehingga mengajak orang lain sebanyak mungkin sampai memperoleh rantai nasabah yang panjang. Saat tak ada rekrutmen baru, pembayaran keuntungan akan berhenti.
Cara Menghindari Jebakan Arisan Online
Mengingat banyaknya kasus penipuan berkedok arisan, diperlukan kewaspadaan kalau hendak berpartisipasi. Salah satunya adalah mengecek legalitas arisan online, sebab arisan bodong tak punya badan hukum yang jelas.
Pemilik arisan online idealnya harus mengurus legalitas di OJK. Jika sekadar pemilik yang membuka peluang bagi siapa saja secara acak dan melibatkan banyak uang, tentunya hal tersebut patut dicurigai.
Arisan online yang jelas pun lazimnya memiliki website resmi yang bisa diakses kapan saja dan oleh siapa saja. Transparansi ini sangat penting untuk meyakinkan calon member bahwa arisan yang dimiliki pihak tertentu memang jujur dan tidak abal-abal.
Selain itu, perlu juga untuk mempertimbangkan hasil yang diperoleh. Keuntungan yang didapat haruslah masuk akal, di mana tak terlalu tinggi namun tak terlalu rendah pula. Kalau sekiranya tawaran itu terlalu ‘wah’, patut dicurigai.