bakabar.com, TANGERANG – Pengadaan baju dinas anggota DPRD Kota Tangerang dari merek Louis Vuitton, sontak menjadi sorotan.
Diketahui anggaran pengadaan bahan pakaian DPRD Kota Tangerang tersebut mencapai Rp675 juta, atau naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Direncanakan bahan Louis Vuitton yang bakal menjadi Pakaian Dinas Harian (PDH) untuk 50 orang itu, dibuat dalam dua setel.
Pengadaan baju dinas branded dari Prancis ini pun mendapat kecaman warganet. Terutama di media sosial Twitter, tagar #LouisVuitton menjadi pembahasan hangat.
“Pejabat pemerintahnya pada pake louis vuitton, nasib rakyatnya kantong kuossong,” cuit akun @alexasaff***.
“Bjir bikin baju aja make Louis Vuitton, mending duitnya buat nyicil utang negara Pak!,” seru akun @fatihih***
“Kurang apalagi sii gaji dpr bikin seragam aja harus pake anggaran lagi? wfh juga kn ga kemana mana. udh jd miskin kena dampak ppkm? kan ngga. make louis vuitton lagi,” tambah warganet lain.
Namun Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo, mengaku heran dengan kemunculan merek Louis Vuitton dalam pengadaan baju dinas mereka.
“Kami tidak pernah membahas atau mengajukan merek tertentu. Kami sendiri heran itu muncul dari mana,” tukas Gatot seperti dilansir Tempo, Selasa (10/8).
Belakangan tidak cuma Louis Vuitton. Merek lain seperti Theodoro digunakan untuk Pakaian Sipil Harian (PSH).
Kemudian Lanificio Di Calvino dijadikan Pakaian Sipil Resmi (PSR), serta Thomas Crown untuk Pakaian Sipil Lengkap (PSL).
“Merek Louis Vuitton dan lain justru muncul ketika pemenang lelang diumumkan. Sekwan pun menyatakan tidak ditentukan merek apapun untuk baju dinas DPRD Kota Tangerang,” tegas Gatot.
Lantas setelah menjadi viral, seketika pengadaan baju dinas bermerek Louis Vuitton tersebut dibatalkan.
“Telah kami sepakati pengadaan baju dinas DPRD Kota Tangerang dibatalkan, meski sudah terdapat pemenang lelang,” tandas Gatot.