bakabar.com, JAKARTA - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta meluncurkan catatan akhir tahun (Catahu) pada Jumat (15/12) malam. Catatan akhir tahun bertajuk “Jalan Asa Demokrasi di Negara Oligarki” dilatarbelakangi oleh kondisi demokrasi Indonesia di tengah cengkraman oligarki yang kian kuat jelang Pemilu 2024.
Kegiatan digelar untuk memaparkan rekam jejak dan catatan LBH Jakarta dalam kurun waktu 1 tahun terakhir.
Selama tahun 2023, LBH Jakarta telah menerima permohonan bantuan sebanyak 726 pengaduan. Dari jumlah tersebut, 581 pengaduan dilakukan oleh individu dan 145 lainnya diajukan oleh kelompok dengan jumlah pencari keadilan sebanyak 7.886 orang.
Baca Juga: Gugat Presiden ke Pengadilan, Ini Tiga Kejanggalan Versi LBH Jakarta
Jika dibandingkan tahun 2022, jumlah tersebut cenderung menurun. Hal itu bukan karena situasi menjadi lebih baik di masyarakat, akan tetapi LBH Jakarta membatasi jumlah aduan, namun tetap memberikan akses keadilan kepada individu maupun kelompok.
Sejauh ini ada beberapa fokus isu yang diadukan ke LBH Jakarta. Setelah dilakukan kategorisasi, ditemukan 236 kasus atau 32,5% dari total aduan berkaitan dengan isu permukiman rakyat urban (PMU), disusul isu perburuhan sebanyak 120 kasus atau 16,5%.
Video Journalist: Rayhan Azkadesta
Video Editor: Iskandar Zulkarnaen
Produser: Jekson Simanjuntak