bakabar.com, JAKARTA - Megaproyek IKN membawa dampak positif yang besar. Mampu mengerek utilitas industri semen nasional naik 7 hingga 8 persen per September tadi.
"Dari kemarin laporan bulanan terakhir itu sudah mulai naik utilitasnya," kata Direktur Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Ditjen IKFT Kemenperin, Wiwik Pudjiastuti, Selasa (17/10).
Kata dia, megaproyek IKN menjadi salah satu proyek pemerintah yang mendorong utilisasi industri semen. Hal itu diketahui berdasarkan kinerja di wilayah Kalimantan.
Baca Juga: Bekas Galian Tambang Jadi Ekowisata IKN
"Salah satunya adalah IKN, makanya kemarin kinerja di daerah Kalimantan termasuk yang cukup tinggi," katanya.
Wiwik optimis kinerja dan utilitas industri semen akan semakin membaik, Ketika berjalannya pembangunan proyek-proyek infrastruktur nasional.
"Harapannya begitu infrastruktur mulai jalan, ya utilitas semen pasti akan naik," imbuhnya.
Biar tahu saja. Produksi semen pada semester I 2023 sebesar 29,3 juta ton. Dengan kebutuhan nasional mencapai 28 juta ton.
Sedangkan produksi semen sepanjang 2022 lebih dari 64 juta ton. Dengan kebutuhan sekitar 63 juta ton.
Baca Juga: Jokowi Tawarkan Investasi Mudah Megaproyek IKN ke China
Industri semen nasional terdiri dari 15 perusahaan terintegrasi. Tersebar mulai dari Aceh hingga Papua. Jika ditotal kapasitas terpasang sebesar 116 juta ton per tahun.
Namun, saat ini industri semen nasional masih mengalami overcapacity (kelebihan kapasitas). Angkanya sebesar 51,8 juta ton atau sebesar 45 persen.
Kondisi kelebihan kapasitas industri semen terjadi hampir di seluruh wilayah. Kecuali Bali-Nusa Tenggara dan Maluku-Papua. Adapun persentase overcapacity terbesar terjadi di Pulau Jawa, yaitu lebih dari 55,4 persen