bakabar.com, JAKARTA - Presiden Jokowi kembali merayu para investor China untuk jadi pemodal di megaproyek IKN. Hal itu ia lakukan dalam Forum Bisnis Indonesia-China.
Acara itu berlangsung di China World Hotel, Beijing, Senin (16/10) tadi. Jokowi meyakinkan para investor bahwa investasi di Indonesia adalah pilihan yang tepat. Karena mudah dan aman.
"Ini adalah peluang investasi yang tidak hanya menguntungkan Indonesia tetapi juga China. Karena bagi Indonesia kerja sama itu harus saling menguntungkan, harus sama-sama cuan," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Selasa (17/10).
Baca Juga: Bekas Galian Tambang Jadi Ekowisata IKN
Dalam kesempatan itu, kata Jokowi, pembangunan IKN dilakukan dengan konsep kota hijau dalam rimba. Yang 60 persennya adalah hutan. "IKN adalah kota netral karbon pertama di Indonesia," sambungnya.
Ia meyakini, pembangunan infrastruktur dasar dan pusat pemerintahan diperkirakan akan bisa diselesaikan pada tahun depan.
Di tengah kekhawatiran investor melihat pemilu 2024 juga. Jokowi telah menyiapkan berbagai insentif serta berusaha untuk menjaga stabilitas sosial politik.
"Jadi juga jangan sampai ada yang khawatir mengenai pemilu 2024 yang akan datang karena Indonesia juga sudah berpengalaman melakukan pemilihan umum secara langsung selama lima kali. So, you don’t need to worry, you just need to hurry,” kata Jokowi.
Penting untuk tahu. Hingga kini, sudah ada hingga 21 investor yang segera melakukan groundbreaking proyek pembangunan di IKN. Untuk awal November nanti.
Bahkan, nilai total proyek pembangunan megaproyek IKN tersebut tidak main-main. Mencapai 2 miliar dollar AS.
Selain pembangunan IKN, Jokowi juga merayu China dalam program hilirisasi industri terhadap berbagai komoditas seperti nikel, tembaga, timah, dan minerba lainnya. Yang mana kini tengah menjadi fokus pemerintah.
Baca Juga: Cek! Ada Paket Berwisata Seru di IKN
Pasalnya, Indonesia tengah membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi untuk menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia.
"Ini butuh alih teknologi tinggi serta investasi, apalagi jika dipadukan dengan penggunaan sumber energi hijau yang sangat melimpah di Indonesia untuk menghasilkan produk-produk hijau, untuk menciptakan ekosistem ekonomi hijau," lanjutnya.
Jokowi menjelaskan, potensi energi baru terbarukan di Indonesia sangat besar hingga mencapai 3.600 gigawatt. Ia memerinci beberapa di antaranya, yaitu 3.200 gigawatt dari tenaga surya dan terdapat 4.400 sungai untuk energi hidro.