bakabar.com, KOTABARU – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Kotabaru (APK) menggelar aksi damai di Pabrik Kelapa Sawit, (PKS) di Pulau Laut Timur, Selasa (7/9) sore.
Informasi dihimpun media ini, penutupan jalan tersebut terjadi buntut dari protes dugaan perambahan ratusan hektar hutan produksi, dan kawasan cagar alam.
Selanjutnya, penutupan jalan kembali dilakukan oleh puluhan aliansi pemuda Kotabaru, yang disebut berada di kawasan hutan produksi.
Jalan tersebut juga disebut koordinator aksi berbatasan antara lahan PT Inhutani II dengan PT BSS, sejak Selasa (7/9) malam hingga, Rabu (8/9) pagi.
Akbar bilang penutupan jalan tersebut dilakukan buntut dari kekecewaan adanya dugaan perambahan kawasan oleh PT Bersama Sejahtera Sakti (BSS).
“Kami semua bermalam menutup jalan itu tadi malam. Itu memastikan armada CPO PT BSS tidak melintasi jalan itu,” ujar Akbar, kepada bakabar.com, Rabu (8/9).
Selanjutnya, Akbar bilang hal itu dilakukan sesuai dengan apa yang menjadi tuntutan saat aksi damai di pabrik kelapa sawit PT BSS sebelumnya.
Isinya, meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas dugaan perambahan kawasan, serta meminta agar perusahaan membuat jalan pribadi. Bukan melintasi jalan hutan produksi.
“Tadi malam, ada satu armada truk yang mencoba melintas. Tapi, kami stop dan kami minta balik kanan,” ucap Akbar.
Sementara, dikonfirmasi Benar Firmansyah, General Manager PT Inhutani II di Kotabaru mengaku belum mengetahui adanya aksi penutupan jalan tersebut.
Jalan harus dipastikan terlebih dahulu, perlu kroscek ke lapangan apakah memang masuk hutan produksi (HP) atau di kawasan area penggunaan lain (APL).
“Kalau di APL, bukan kewenangan kita,” ujar Firmansyah, dijumpai bakabar.com, Rabu (8/9) sore.
Berkenaan dengan dugaan adanya perambahan, atau overleaf PT BSS juga dibenarkan Firmansyah.
“Prosesnya sudah lama sekali. Tapi, kita di sini belum tau sampai di mana kelanjutannya,” pungkas Firmansyah.
Sebelumnya, Kapolres Kotabaru melalui Kasat Reskrim Akp Abdul Jalil, memastikan akan melakukan penyelidikan perihal tuntutan aliansi pemuda Kotabaru tersebut.
“Ya. Kami akan melakukan penyelidikan dulu terkait beberapa tuntutan mereka. Termasuk dugaan perambahan hutan produksi, dan kawasan cagar alam,” tegas Jalil.
Sementara, Puguh Sugiharto, manager kebun PT BSS hingga kini belum memberikan konfirmasi berkenaan dengan perihal dugaan tudangan perambahan kawasan tersebut.
Apahabar.com bebarapa kali berupaya mengkonfirmasi melalui telepon genggamnya pun belum bisa tersambung.