bakabar.com, TANJUNG - Sampai saat ini salah seorang korban perkelahian di Pemasiran, Kelurahan Belimbing, Murung Pudak, Tabalong masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin.
Sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Ulin, pasca-kejadian korban MH (38) dibawa ke Rumah Sakit Pertamina, Tanjung.
"Korban sendiri mengalami luka cukup parah di leher dan banyak mengeluarkan darah," kata Kapolres Tabalong AKBP Riza Muttaqin, melalui PS Kasubsi Penmas Sihumas, Aipda Irawan Yudha Pratama, dikonfirmasi Selasa (29/11).
Sementara itu, pelaku berinsial WI (45) sampai saat ini juga masih menjalani perawatan.
"Untuk pelaku masih dirawat di Rumah Sakit H Badarudin Kasim di Maburai, karena mengalami luka akibat kena benda tumpul di bagian kepala," ungkap Yudha.
Pada perkelahian berdarah tersebut ada lima orang terlibat yaitu pelaku WI (45) dan 4 korban berinisial MH (38), AK (28), AL (35) dan SN (40). Keempat korban sendiri masih satu keluarga.
Selain MH, tiga korban lainnya dilakukan perawatan rawat jalan di Puskesmas Murung Pudak.
Baca Juga: Gara-Gara Antrean Gas Elpiji, Perkelahian Berdarah Terjadi di Tabalong
Sebelumnya, perkelahian berdarah terjadi di Tabalong saat sejumlah warga sedang antre membeli gas elpiji 3 kilogram, Senin (28/11). Sejumlah orang luka-luka dalam insiden tersebut.
Perkelahian itu terjadi di Pemasiran, Kelurahan Belimbing, Murung Pudak, Tabalong. Lima pria yang terlibat yakni WI (45), MH (38), AK (28), AL (35) dan SN (40).
Perkelahian terjadi saat wanita berinisial MS akan mengantre di pangkalan gas Haji Udin. Lokasinya di simpang empat Pasar Lama, Kelurahan Belimbing, Murung Pudak.
"Namun saat itu (MS) dilarang oleh WI tanpa alasan yang jelas," kata Yudha, Senin malam.
MH yang melihat MS tak jadi mengantre lalu bertanya. MS lalu menjawab jika dia tidak jadi mengantre karena dilarang oleh pelaku, WI.
Selanjutnya, MH menghampiri WI yang kebetulan lewat dengan maksud untuk menanyakan kenapa MS dilarang mengantre. Bukan jawaban yang didapat, MH malah diserang secara brutal menggunakan senjata tajam.
"WI malah menyerang MH menggunakan pisau belati yang dibawanya," jelas Yudha.
Sementara itu, AK yang duduk di warung di depan Puskesmas Murung Pudak ikut melihat kejadian tersebut. Dia menyaksikan MH sudah ditusuk di bagian leher.
Melihat kejadian itu, AK berupaya melerai. Tapi dia juga terkena tusukan belati hingga mengalami luka robek di pipi bawah, telinga kanan, dan luka sayat di leher sebelah kiri
"Saat itu AK sempat memberikan balasan dengan memukul WI menggunakan kayu yang berada di dekatnya," beber Yudha.
Lalu, AL juga datang untuk ikut melerai. Tapi dia juga diserang dan terkena tusukan di bagian lengan kanan.
"SN yang juga datang untuk melerai juga terkena tusukan belati oleh pelaku di bagian dagu," ungkap Yudha.
Mendapat informasi adanya perkelahian, anggota Polsek Murung Pudak bersama Unit Inafis Satreskrim Polres Tabalong mendatangi tempat kejadian perkelahian tersebut.
Di lokasi petugas melakukan olah TKP dan mengevakuasi para korban untuk mendapat perawatan.
Akibat kejadian tersebut, korban AK, AL dan SN harus dirawat di Puskesmas Murung Pudak.
"Sementara korban MH dirujuk ke RS Ulin Banjarmasin. Sedangkan pelaku WI dirawat di RSUD H Badaruddin Kasim di Maburai," tandasnya.