bakabar.com, KOTABARU – Pembangunan megaproyek jembatan Pulau Laut Kotabaru diam-diam dikebut.
Terbaru berdasarkan penelusuran bakabar.com, Kementerian PUPR melalui Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan telah menggelar rapat bersama sejumlah pejabat.
Rapat berlangsung hari ini, Selasa (12/4) pukul 14.00 WIB melalui video conference.
Hal itu termaktub dalam surat bernomor UM 0102-Pj/174.
Menariknya, rapat kali ini membahas perihal tinggi vertical clearance proyek
KPBU jembatan Pulau Laut Kotabaru-Tanah Bumbu.
Hal itu sebagai upaya finalisasi dokumen Final Business Case (FBC) proyek jembatan Pulau Laut.
Sebagai panitia kegiatan rapat, Reni Ahiantini, Direktur Pelaksanaan Pembiayaan
Infrastruktur Jalan dan Jembatan.
Pembangunan jembatan Pulau Laut dilakukan dalam rangka peningkatan infrastruktur untuk mempercepat pembangunan di Kotabaru.
Sebab, sejauh ini untuk menuju ibu kota hanya bisa dijangkau dengan pesawat atau jalur laut.
Sehingga dinilai tidak efisien.
Sebelumnya, Pemprov Kalsel dan PT Pasifik Global Investment menggelar Memorandum of Understanding (MoU) Signing Ceremony, di ruang rapat Kantor Gubernur Kalsel, Jumat (2/7/2021) lalu.
Pemprov menawarkan empat proyek strategis bidang infrastruktur dengan nilai triliunan rupiah kepada manajemen PT Fasific Global Investment, Korea Selatan.
Penjajakan kerja sama dipertajam dalam penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel kala itu, Nurul Fajar Desira memaparkan, beberapa proyek yang ditawarkan yakni Proyek Jembatan Pulau Laut ke dataran Kalimantan senilai Rp3,6 triliun.
Diketahui saat ini, jembatan yang terletak di antara Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu itu sudah terbangun jalan penghubung.
Sementara, bentang utama jembatan yang akan dibangun sepanjang 700 meter.