bakabar.com, JAKARTA - Setidaknya sudah 2.012 orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa M 6,8 di Maroko. 1.404 orang lainnya disebut dalam kondisi kritis.
Tim penyelamat berupaya keras menyelamatkan korban yang masih terjebak dalam reruntuhan bangunan akibat gempa pada Jumat (8/9) waktu setempat.
Diilansir CNN Indonesia, Minggu (10/9), Maroko mengumumkan masa berkabung selama tiga hari karena bencana ini. Bendera setengah tiang bakal dikibarkan di setiap gedung.
Raja Maroko Mohammed VI memerintahkan pembentukan komisi buat penanganan bencana untuk rehabilitasi dan bantuan darurat. Dia menginginkan fokus pada pembangunan rumah yang hancur serta perawatan pada orang-orang terdampak khususnya yatim dan kelompok rentan.
Raja juga memerintahkan akomodasi makanan dan semua kebutuhan dasar lainnya tersedia bagi yang membutuhkan. Selain itu dia juga membentuk rekening khusus di bank sentral untuk sumbangan bantuan.
Gempa magnitudo 6,8 melanda Maroko pada Jumat (8/9) malam. Bencana ini disebut sebagai gempa paling mematikan yang melanda Afrika Utara selama beberapa dkade terakhir.