bakabar.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat meninggal dunia akibat gempa Cianjur, Jawa Barat per Kamis (24/11) bertambah menjadi 272 korban.
BNPB terus akan melakukan perbaruan data tersebut.
"Jumlah korban hari ini sejumlah 272 jenazah, dari 272 korban ini, yang sudah teridentifikasi yakni 165 orang. Yang masih kita telusuri 107 orang," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers seperti dilansir Okezone.com.
Adapun untuk korban hilang sebanyak 39 orang. Meski demikian, hingga kini pihak BNPB beserta sejumlah elemen terkait masih melakukan pencarian.
Di samping itu, BNPB juga mencatat korban luka-luka sebanyak 2.046 orang, pengungsi 62.545 orang, kemudian kerugian materil rumah rusak sebanyak 56.311 unit rumah.
"Dapat informasi sejumlah 22.208 unit rusak ringan, kemudian rumah yang rusak sedang sejumlah 11.836 unit, rumah yang rusak berat 22.267 unit," paparnya.
Dampak gempa tersebut terjadi di 15 titik kecamatan. Adapun ke-15 kecamatan tersebut di antaranya, Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojongpicung, Cikalongkulon, Sukaluyu, Pacet, Gekbrong, Mane dan Haurwangi.
Sementara itu, melansir Antara, Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian terhadap 39 orang yang tercatat masih hilang pada hari kelima, Jumat, pascagempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kepala Kantor SAR Bandung Jumaril mengatakan, pada hari kelima ini lokasi pencarian terbagi ke dalam tiga area, yakni area Warung Sate Sinta, area RW 1 Desa Cijedil, dan area Kampung Cidadas Desa Cijedil. Ketiga area itu berada di wilayah Kecamatan Cugenang.
"Setiap SRU (search and rescue unit) diharapkan bisa melaksanakan aksi pencarian dan pertolongan yang telah ditentukan," kata Jumaril selaku koordinator misi pencarian dan penyelamatan korban gempa Cianjur.
Untuk di area RW 1 Desa Cijedil, menurut dia, ada 472 personel yang dikerahkan dan empat personel life detector serta empat anjing pelacak. Kemudian di Kampung Cidadas, pihaknya mengerahkan 480 personel dan empat personel life detector serta dua anjing pelacak.
Sedangkan di Warung Sate Sinta, kata dia, pencarian terbagi ke dalam dua shift. Sebanyak 241 personel dan lima anjing pelacak dikerahkan pada shift pertama serta sebanyak 245 personel dan empat personel life detector pada shift kedua.
Selain giat evakuasi, menurut dia, pada hari kelima akan ada penyaluran dukungan logistik berupa terpal, paket keluarga, paket balita, beras, dan air mineral ke wilayah terisolir dampak gempa bumi Cianjur.
"Pada hari kelima ini ada 1.408 personel dari 192 instansi atau organisasi yang terlibat dalam upaya pencarian. Personel sebanyak itu terdiri atas personel tim SAR, petugas medis, dan petugas logistik," katanya.