bakabar.com, JAKARTA - Korlantas Polri meminta penyidik untuk menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan menggunakan analisis digital atau traffic accident terkait kecelakaan yang menewaskan mahasiswa UI, Muhammad Hasya Atallah.
Terlebih, Korlantas telah melakukan asistensi kepada penyidik agar tak hanya menelusuri keterangan saksi, tetapi menyertakan bukti dan petunjuk lain.
"Jangan hanya berdasarkan saksi saksi yang hidup baik temannya yang di belakang dan atau di sepanjang jalan. Tapi juga olah dengan traffic accident analisis digital dengan alat scanner itu," kata Kasubdit Laka Ditgakkum Korlantas Polri Kombes Hotman Sirait di Polda Metro Jaya, Selasa (30/1).
"Ini akan bersahut dengan keterangan saksi yang diperiksa penyidik," ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga telah berkoordinasi dengan penyidik untuk melakukan pengecekan terkait kecepatan kendaraan sebelum terjadinya kecelakaan. Namun, saat dilakukan pengecekan, ada perubahan kondisi jalan yang saat itu basah akibat hujan.
"Untuk menghitung dari kerusakan kerusakan ini sebenarnya berapa kecepatan sebelum crash," ujarnya.
"Dan itu saya lihat penyidik sudah melakukan itu. Tapi ada koreksi karena kondisi jalan saat itu basah dan perlambatan masing-masing kendaraan ini perlu jarak lebih banyak lagi," sambung dia.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menggelar diskusi soal kasus tewasnya mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Hasya Atallah yang ditabrak oleh purnawirawan Polri, di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Selasa (31/1).
"Dari hasil diskusi tersebut, kami akan merencanakan rekontruksi ulang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (31/1).
Fadil meminta agar pihaknya dalam menangani kasus ini secara objektif, profesional serta menggandeng para ahli-ahli.
"Sebagai Kapolda, saya sudah menginstruksikan untuk ditangani secara objektif, profesional dan melibatkan ahli-ahli terkait," ujarnya.
Kendati begitu, Fadil menekankan agar memakai cara Scientific Investigation On Road Safety dalam menguak kasus kematian Hasya.
"Tentunya sebagai mana tradisi Polda Metro Jaya ini dilakukan secara kolaborasi interprofesi agar peristiwa kecelakaan yang melibatkan almarhum Hasya dan pak Eko bisa tertangani dengan baik," pungkasnya.