Geliat UMKM

UMKM Kerupuk Emping Melinjo di Lebak Raup Omzet Puluhan Juta

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kerupuk emping melinjo di Kabupaten Lebak, Banten terus berkembang dan memberikan manfaat ekonomi masyarakat sekita

Featured-Image
Seorang pelaku UMKM kerupuk emping melinjo saat mengikuti pameran hari Percepatan Pembangunan Daerah di Alun-alun Rangkasbitung Kabupaten Lebak. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kerupuk emping melinjo di Kabupaten Lebak, Banten terus berkembang dan memberikan manfaat ekonomi masyarakat sekitar.

Seorang pelaku UMKM kerupuk emping melinjo di Desa Sindangsari, Kecamatan Warunggungung, Kabupaten Lebak, Rosma (50) mengaku omzet bulanan yang ia kantongi bisa mencapai puluhan juta dalam sebulan.

"Kami menggeluti usaha ini karena bahan baku perkebunan melinjo melimpah," katanya seperti melansir Antara, Minggu (19/11).

Baca Juga: Ekbis Sepekan: Kalsel Terintegrasi IKN hingga Sederet Kritik Dokumen JETP

Saat ini, kata Rosma, permintaan pasar terus mengalami peningkatan hingga 500 kilogram dari sebelumnya 250 kilogram per bulan.

Kerupuk melinjo yang dijual mulai dengan harga Rp 40.000 per kemasan dengan berat setengah kilogram. Sedangkan jika dengan berat 1 kilogram dijual dengan harga Rp 80.000.

Adapun distribusi penjualan kerupuk emping melinjo hasil UMKM dijual di sejumlah kios pedagang oleh-oleh di sejumlah kawasan seperti Rangkasbitung, Bogor dan Bandung.

Baca Juga: Ratusan Petani Tembakau di Madura Tolak RPP Kesehatan

Baca Juga: Limbah Cangkang Telur Disulap Jadi Krayon yang Dapat Dimakan

Sementara itu, pelaku UMKM kerupuk emping melinjo lainnya, Nining (50) mengaku memulai menggeluti usaha tersebut sudah selama 25 tahun.

Warga Desa Sukaraja, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak tersebut hingga kini telah menyerap puluhan tenaga kerja untuk membantu usaha kerupuk emping melinjo miliknya.

Kerupuk emping melinjo di kawasan Kabupaten Lebak tersebut memiliki keunggulan seperti di antaranya lebih renyah dan beraroma. Selian juga mampu bertahan hingga empat bulan ke depan.

"Kami sekarang bisa menghasilkan omzet pendapatan Rp60 juta per bulan," katanya.

Editor


Komentar
Banner
Banner