bakabar.com, BANJARMASIN - Tiga remaja di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) iseng mematikan listrik masjid saat jamaah melaksanakan salat tarawih.
Ulah jahil ketiga bocah itu membuat mereka dipanggil polisi.
Peristiwa tersebut terjadi di Masjid Namira yang berada di Perumahan Orcid, Kelurahan Bukit Indah, Kecamatan Soreang, Parepare pada Kamis (30/3) lalu.
Ketiga remaja itu disebut masih duduk di bangku SMP.
"Ada tiga orang pelakunya itu masih anak SMP semua," ujar seorang warga setempat, Elang Muhammad Indra Dewa dilansir dari detikSulsel, Selasa (4/4).
Elang menjelaskan awalnya jamaah mengira daya listrik lemah sehingga listrik padam. Dia dan jamaah lainnya pun mengecek kelistrikan masjid saat lampu padam.
"Saya dan satu orang jamaah lain mencoba mengecek kondisi listrik. Kami kira daya yang tidak cukup jadi lampunya padam," tuturnya.
Belakangan diketahui jika insiden padamnya listrik masjid karena keisengan remaja. Hal itu pun baru diketahui setelah video ketiga bocah itu viral di media sosial.
"Nah, pagi setelah kejadian itu video tersebar, kemudian tokoh masyarakat di sini panggil dan nasihati mereka," beber Elang.
View this post on Instagram
Untuk diketahui, ulah remaja mematikan listrik masjid direkam salah satu rekannya hingga tersebar di medsos.
Dalam video beredar, seorang anak memakai baju merah mematikan meteran listrik di salah satu masjid di Kota Parepare.
Seketika suara di dalam masjid menjadi sunyi setelah sebelumnya terdengar tengah melaksanakan salat tarawih. Salah satu anak yang merekam aksi temannya tersebut kemudian segera berlari sambil tertawa.
Motif Remaja Matikan Listrik Masjid Cuma Iseng
Kapolsek Soreang, AKP Muhammad Amin mengaku pihaknya telah memproses ketiga bocah SMP itu atas ulang. Mereka pun dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Iya, itu 3 orang anak SMP pelakunya. Sudah kami panggil ke kantor," ungkap Amin.
Menurut Amin, motif ketiga remaja mematikan listrik masjid hanya karena iseng. Mereka tidak bermaksud menebar teror kepada jemaah masjid.
"Iseng. Ya, kenakalan remaja begitu," tegasnya.
Mereka juga sudah meminta maaf atas ulahnya. Ketiganya diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.
"Kami sudah pertemukan dengan pengurus masjid. Sudah disuruh membuat surat permohonan maaf," sebut Amin.
Pengurus masjid, lanjut Amin, juga telah memaafkan perbuatan ketiga pelaku. Mereka dianggap masih bisa dibina untuk tidak berbuat yang sama ke depannya.
"Pengurus masjid sudah memaafkan mereka. Jadi sudah kita pulangkan semua tadi," pungkasnya.