Sport

U-16 Songsong Piala Asia, Bima Sakti Siapkan Tiga Opsi Lokasi Latihan

apahabar.com, JAKARTA – Timnas Indonesia U-16 tengah melakukan persiapan untuk tampil di Piala Asia U-16 2020….

Featured-Image
Pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti menyiapkan skenario pemusatan latihan di tengah pandemi virus Corona. Foto-detikcom

bakabar.com, JAKARTA - Timnas Indonesia U-16 tengah melakukan persiapan untuk tampil di Piala Asia U-16 2020. Bima Sakti selaku pelatih punya tiga opsi lokasi pemusatan latihan.

Opsi pertamanya adalah menggelar latihan di Jakarta. Namun bukan tidak mungkin latihan juga digelar di sekitaran Jabodetabek lainnya.

Sesuai amanat Satuan Tugas Timnas Indonesia, latihan U-16 ini sudah harus dimulai pada Juli mendatang. Satgas juga sempat mengungkapkan bahwa latihan Timnas Indonesia U-16 akan digelar di Bekasi. Namun Bima Sakti punya rencana lain soal lokasi latihan.

“Rencananya kami akan menggelar TC di Jakarta. Tapi ada dua opsi rencana lain juga jika memang tidak bisa di Jakarta, maka kami akan menggelar TC di Bogor atau Bekasi,” kata Bima Sakti.

Timnas U-16 sudah menggelar pemusatan latihan sebanyak tiga kali sejak awal tahun ini. Pertama di Sidoarjo pada Januari lalu, kemudian di Yogyakarta pada Februari, dan di Bekasi pada Maret.

Latihan mereka di Bekasi berhenti di tengah jalan pada 14 Maret meski rencana awalnya baru selesai pada 20 Maret. Hal itu tak lain karena merebaknya pandemi virus Corona.

Bima Sakti kini mulai mencari pemain-pemain yang akan dipanggilnya untuk ikut latihan. Ia juga akan menyesuaikan dengan regulasi pemain. Hanya pemain yang lahir pada atau setelah 1 Januari 2004 yang berhak tampil di ajang ini.

“Mungkin ada beberapa pemain yang terdaftar. Kami juga masih harus mencari pemain kelahiran tahun 2004. Semoga kami bisa lolos ke fase berikutnya. Yang terpenting sekarang fokus dulu di babak grup ini,” ucap Bima Sakti mengakhiri.

Beberapa waktu, Kepala Gugus Tugas, Letjen TNI Doni Monardo, menganjurkan olagraga yang berpotensi terjadi kontak fisik untuk tak dilakukan. Imbauan itu disampaikan saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X DPR, Rabu (17/6).

“Menyangkut masalah kebijakan olahraga, kami mengajak olahraga tetap harus ada. Tetapi olahraga yang sifatnya bersentuhan fisik mungkin belum bisa dilakukan. Kemudian bagaimana dengan kepelatihan (pelatnas) yang akan dilakukan pada Agustus mendatang,” kata Doni.

“Jika olahraga tak menimbulkan sentuhan fisik seperti panahan dan menembak, kami mendorong untuk bisa dilakukan. Itu relatif sangat aman, termasuk mungkin bulutangkis yang sifatnya tunggal, tenis meja, tenis lapangan, yang risikonya kecil sekali itu bisa dimulai,” lanjutnya. (dtk)

Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner