bakabar.com, JAKARTA – Akibat menunggak gaji pemain, Indonesian Basketball League (IBL) mencabut izin keikutsertaan klub Basket Mountain Gold Timika.
Pihak penyelenggara turnamen Liga Basket Indonesia tertinggi itu sebenarnya sudah memberikan peringatan kepada klub dan memanggil manajemen Mountain Gold.
Sayangnya, manajemen tim basket itu tak juga menyelesaikan permasalahan tersebut.
Baca Juga:Piala Dunia FIBA 2023, 10 Pebasket NBA Siap Beraksi di Indonesia Arena
Disisi lain, IBL juga memberikan batas waktu untuk melunasi tunggakan yang ada seperti gaji pokok, Bonus, dan tunjangan lainnya. Tetapi sampai batas waktu yang ditentukan tidak kunjung dilunasi.
“Berbagai upaya mediasi sudah dilakukan sehingga pada akhirnya liga menetapkan sesuai dengan peraturan pelaksanaan IBL Bab II tentang keputusan pencabutan lisensi klub IBL,” tulis pernyataan IBL dilansir situs resminya, Minggu (19/11).
IBL sudah memanggil manajemen klub tanggal 25 Juli 2023 dan berlanjut hingga 9 Agustus 2023.
Kemudian liga memberikan surat peringatan pertama ke pihak klub dengan disusul surat kedua di tanggal 31 Agustus 2023 dan terakhir 24 Oktober melayangkan surat ketiga.
Baca Juga:Jadi Ajang Pra PON 2024, Kejurnas Basket U-23 Diikuti 90 Tim
“Namun, pihak manajemen tim belum juga menyelesaikan kewajibannya,” sambung pernyataan IBL itu.
Memasuki November, klub asal Mimika itu tidak juga menyelesaikan pembayarannya kepada pemain dan ofisial tim. Hal tersebut membuat liga mencabut lisensi keanggotan tim basket itu.
Selain itu, keputusan tersebut segera dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada para penggawa dan ofisial agar segera mencari klub baru.
Sebab di bulan ini sudah banyak tim yang melakukan persiapan menjelang IBL musim baru.
Baca Juga:FIBA Fokus Persiapan Piala Dunia Bola Basket 2023 di Indonesia Arena
“Mengingat juga November sudah memasuki masa persiapan intensif para klub untuk menghadapi musim baru, keputusan ini yang terbaik untuk situasi klub dan status para pemain," lanjut pernyataan IBL.
Meski begitu, pencabutan lisensi klub di kompetisi ini bukan pertama kalinya terjadi di dunia bola basket tanah air. Peristiwa serupa juga terjadi pada 2019 yang menimpa klub Siliwangi Bogor akibat masalah yang sama.
