bakabar.com, JAKARTA - Sebanyak tujuh kecamatan di Kabupaten Sragen terendam banjir. Hal itu disebabkan hujan deras sehingga membuat Sungai Bengawan Solo meluap.
Terlebih terjadi pertemuan Sungai Garuda dan Bengawan membuat volume air menjadi semakin bertambah.
Ketujuh kecamatan yang terendam banjir tersebut di antaranya Kecamatan Masaran, Plupuh, Sidoharjo kota, Sukodono, Gesi, dan Tanon.
Baca Juga: Banjir Jakarta, Sekda DKI: Jumlah Genangan Berkurang
"Kalau yang susulan baru. Ini masih ada penambahan debit, kondisi hujan juga di atas. Nanti siang infonya dari PJT (Perum Jasa Tirta) waduk (Waduk Gajahmungkur) ada penambahan outflow-nya 288 m3," kata Kepala BPBD Kabupaten Sragen, Agus Cahyono seperti dilansir Antara, Kamis (2/3).
Agus menerangkan ketinggian genangan air bervariasi yakni tergantung posisi bangunan. Adapun untuk kawasan cekungan ketinggian air bisa mencapai 80 cm.
"Kemarin ada laporan sampai satu meter karena memang wilayahnya sangat cekung," terangnya.
Baca Juga: Serapan Air Minim Tanggulangi Banjir, Sekda DKI Bungkam
Akibat kondisi banjir yang meluas di Sragen, BPBD Sragen sempat mengkondisikan para pelajar sekolah SD dan SMP untuk dievakuasi ke rumah masing-masing.
"Sementara sudah terkondisi. Memang ada sekolah yang diliburkan karena terdampak jalan masuknya, halamannya sudah tergenang. Dari koordinasi dengan Disdik (Dinas Pendidikan) tadi ada beberapa sekolah yang diliburkan," pungkasnya.