bakabar.com, JAKARTA - PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (kode saham: TRON) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (8/30), dengan berhasil meraih dana hasil penawaran umum senilai Rp135 miliar.
“IPO ini menjadi starting line, bukan finish line bagi perusahaan untuk dapat terus bertumbuh secara berkelanjutan. Kami percaya, fokus perusahaan dalam menyediakan solusi sistem informasi berbasis telematika dan IoT di bidang transportasi ini akan menjadi kekuatan bisnis kami,” ujar Direktur TRON David Santoso.
Saham TRON dibuka naik 25,56 persen ke posisi Rp226 dari harga penawaran Rp180 per lembar saham, dengan berada di level tertinggi Rp238 per saham dan level terendah Rp190 per saham.
Adapun, total frekuensi perdagangan 5.582 kali dengan volume perdagangan 537.605 saham dan nilai transaksi harian Rp11,81 juta.
Baca Juga: CUAN Resmi Melantai di Bursa, Saham Dibuka Naik 24,55 Persen
David menjelaskan perseroan menawarkan sebanyak 750 juta lembar saham atau 25,42 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan, dengan harga penawaran Rp 180 setiap saham.
Dia melanjutkan seluruh dana hasil IPO sekitar 30 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam bentuk penambahan area operasional yang berlokasi di Jawa Barat.
Selain itu, perseroan akan melakukan pengembangan sistem sejalan dengan ekspansi yang akan dimulai secara bertahap dari kuartal II-2023.
"Saat ini belum banyak perusahaan seperti PT TKDN yang mampu menyediakan teknologi cerdas dalam mendukung implementasi Intelligent Transportation System (ITS) untuk pengembangan smart city yang bersifat end to end solution.” ujar David.
Baca Juga: Kemenparekraf Bersama BEI Tawarkan Akses Modal UMKM Melalui IPO
Lanjut dia, transaksi perluasan area operasional direncanakan akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal II-2023, sedangkan penambahan dan pengembangan sistem akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal III-2023.
Adapun, sisanya akan digunakan untuk modal kerja yang terdiri dari biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city dan business solution provider dalam aspek transportasi di berbagai kota di Indonesia, biaya tenaga kerja dan pembelian bahan baku produk.
Selain itu, untuk mengembangkan segmen distribusi penjualan produk dan layanan melalui jalur Business-to-Business (B2B) dan Business-toconsumer (B2C) yang digunakan untuk pengembangan lini usaha Business Process Outsourcing (BPO) merupakan usaha penyediaan infrastruktur teknologi informasi kepada operator transportasi yang memiliki hak operasi di suatu kota.
Secara bersamaan, perseroan menerbitkan 2,01 miliar Waran Seri I yang menyertai penerbitan Saham Baru, mewakili sebanyak 31,33 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan sebelum Penawaran Umum Perdana Saham.
Baca Juga: Pembentukan Bursa CPO Indonesia, Mendag: Juli Sudah Ada
Dia menjelaskan Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek pada Tanggal Penjatahan.
Sebagai informasi, BEI mencatat hingga 3 Maret 2023 telah terdapat 23 perusahaan yang mencatatkan saham perdana di pasar modal Indonesia, dengan dana dihimpun mencapai Rp11,2 triliun, dan terdapat 33 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.