bakabar.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Bursa Efek Indonesia (BEI) menawarkan akses pemodalan bagi pelaku parekraf dan UMKM melalui skema Initial Public Offer (IPO).
IPO merupakan skema pemodalan bagi perusahaan dengan cara menawarkan penjualan kepemilikan saham kepada publik. IPO tersebut identik dengan penjualan saham untuk perusahaan besar.
Baca Juga: Tranformasi Digital, Peluang Baru bagi Pelaku UMKM
Tapi, saat ini skema pemodalan melalui IPO dapat dilakukan oleh pelaku usaha untuk kelas UMKM. Skema tersebut dapat membantu UMKM supaya bisa naik kelas.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut IPO tersebut memberi peluang besar dari pasar modal yang diharapkan dapat mendorong dan mengakselerasi pelaku usaha UMKM dapat melantai di BEI.
"Melalui skema penawaran umum perdana saham atau yang lebih dikenal dengan nama IPO,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (19/2).
Baca Juga: Resmi Melantai di Bursa, Saham FWCT Dibuka Naik 34,75 Persen
Sandi juga menuturkan, Kemenparekraf berinisiatif untuk mempertemukan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dengan alternatif sumber pembiayaan non-perbankan melalui skema pembiayaan pasar modal.
Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani menyampaikan jumlah investor ritel pasar modal telah menembus 10,31 juta investor per Desember 2022.
Baca Juga: Mentan Pastikan Panen Raya Cukupi Kebutuhan Bulan Ramadhan
Menurutnya ini adalah potensi besar bagi perusahaan parekraf untuk mendapatkan investor untuk mengentaskan masalah pembiayaan.
“Kami berharap akan terjalin kolaborasi dengan lembaga lain seperti pemerintah daerah untuk bersama-sama mendorong usaha untuk scaling up melalui IPO sehingga kegiatan seperti ini dapat menjangkau lebih luas masyarakat,” tutupnya.