bakabar.com, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo memastikan kebutuhan pangan pada Bulan Suci Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri tercukupi melalui panen raya.
Menurutnya, pada periode Maret-April 2023 Indonesia akan memasuki puncak panen raya. Secara nasional, patani di sejumlah daerah, sudah memanen lahannya secara bertahap.
"Sebagaimana telah disampaikan bapak presiden, bahwa 1 juta hektare sudah panen pada Februari ini, dan Maret akan panen 1,9 juta hektare," ujarnya dikutip dari Antara, Minggu (19/2).
Baca Juga: Panen Raya Sudah Berlangsung di Semua Daerah, Mentan Lapor ke Presiden
Ia mengemukakan, dengan musim panen raya ini diharapkan ketersediaan bahan pangan dalam negeri cukup saat momen Bulan Suci Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri nanti.
Oleh karena itu, petani sebagai mitra pemerintah perlu mendapat sentuhan stimulus guna merangsang produktifitas merek dalam meningkatkan sektor pertanian.
"Kami meminta petani maksimalkan kemudahan akses yang sudah diberikan pemerintah, salah satunya akses kredit usaha rakyat (KUR) di bidang pertanian. Program ini dilakukan sebagai upaya pemerintah memfasilitasi petani untuk mendapatkan modal produksi," ujarnya.
Baca Juga: Astra Agro Lestari Pastikan Belanja Modal 2023 Capai Rp1,7 Triliun
Syahrul mengaku wilayah Sulawesi Tengah menjadi salah satu daerah yang memiliki kontribusi besar dalam membantu Pemerintah Pusat memperkuat ketahanan pangan nasional.
Secara nasional, menurut data Badan Pusat Statistika, Ketersediaan stok pangan saat ini, terutama untuk beras dalam negeri jumlahnya sebesar 31,66 juta ton.
"Tujuan kami melakukan kunjungan di daerah untuk melihat lebih dekat dan memastikan stok pangan tersedia, sebagaimana data produksi pangan nasional, dan fakta kami jumpai di lapangan sesuai dengan data yang ada," kata dia menuturkan.
Baca Juga: Kembangkan Smart Farming, Sulbar Bangun Kerjasama dengan Korea
Implementasi program Indeks Pertanaman 400 (IP400) yang tengah digenjot pemerintah, dinilai Syahrul, menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan produksi pangan dalam negeri.
Secara nasional, lahan persawahan di Indonesia seluas 7,4 juta hektare, tetapi padi yang ditanam tahun ini seluas 10 juta hektare lebih dengan hasil rata-rata 5 sampai 6 ton per hektare.
"Produksi pertanian mengalami gagal panen akibat serangan hama maupun dampak bencana alam, tidak lebih dari 50 ribu hektare, dari 7,4 hektare salah persawahan di tanah air," tutupnya