Hot Borneo

Trik Cegah Amukan Sapi Kurban, Tengok Inovasi Pengurus Masjid Ikhwanul Muhajirin di Sampit

Meski terbilang sederhana, inovasi yang dikembangkan Pengurus Masjid Ikhwanul Muhajirin Sampit, Kotawaringin Timur, terbukti jitu mencegah amukan sapi

bakabar.com, SAMPIT - Meski terbilang sederhana, inovasi yang dikembangkan Pengurus Masjid Ikhwanul Muhajirin Sampit, Kotawaringin Timur, terbukti jitu mencegah amukan sapi ketika akan disembelih.

Proses penyembelihan sapi kurban termasuk momen seru dalam perayaan Iduladha di Tanah Air. Juga kerap menjadi tontonan warga sambil mengantre pembagian daging hewan kurban yang sudah disembelih.

Namun tak jarang proses penyembelihan berubah menjadi masalah. Penyebabnya tidak semua panitia kurban memiliki keahlian menyembelih hewan kurban, terutama sapi atau kerbau.

Bahkan tidak sedikit panitia kurban mendapatkan cedera, karena sapi yang akan disembelih sulit dijinakkan.

Berbeda dengan Pengurus Masjid Ikhwanul Muhajirin. Proses penyembelihan hewan kurban bukan lagi perkara sulit.

Mereka memiliki peralatan yang mirip dengan mesin potong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Bedanya peralatan milik Masjid Ikhwanul Muhajirin digerakkan secara manual, bukan mekanis seperti di RPH.

Baca Juga: Geger Sapi Kurban Lepas di Banjarbaru, Diduga Kabur Dari Kandang

Alat tersebut terbuat dari rangkaian pipa besi yang dibuat seukuran kandang kecil.  Kemudian salah satu sisi kandang, dapat dibuka dan ditutup.

Selanjutnya keempat kaki sapi diikat ke bagian yang dapat dibuka dan ditutup itu, sehingga hewan pemamah biak ini pun dengan mudah direbahkan.

"Ide awal pembuatan alat tersebut berawal dari kesulitan menjinakkan sapi," papar Ketua Panitia Kurban Masjid Ikhwanul Muhajirin, Sutoyo, Kamis (29/6).

"Bahkan beberapa tahun lalu, anggota kami hampir terinjak sapi yang mengamuk dan agresif ketika akan disembelih," imbuhnya.

Tidak hanya memudahkan, peralatan tersebut juga sesuai dengan syariat penyembelihan hewan kurban. Faktanya hewan kurban yang akan dipotong, tidak perlu lagi ditarik-tarik atau ditindih oleh beberapa orang.

"Alhamdulillah proses penyembelihan juga semakin mudah, efesien dan tidak membutuhkan banyak orang," pungkas Sutoyo.

Baca Juga: Jelang Iduladha, RPH Marabahan Batola Siap Jagal Hewan Kurban

Editor


Komentar
Banner
Banner