Kebakaran Jakarta

Trauma Selimuti Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Trauma menyelimuti warga Tanah Merah Bawah, Koja imbas kebakaran yang melahap ratusan rumah yang bersumber dari Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

Featured-Image
Miftahul Jannah terbaring lemah karena sesak nafas usai terpapar asap dari kebakaran Depo gas Pertamina. Foto: apahabar.com/Ariyan Rastya

bakabar.com, JAKARTA – Trauma menyelimuti warga Tanah Merah Bawah, Koja imbas kebakaran yang melahap ratusan rumah yang bersumber dari Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

Bahkan warga khawatir jika terjadi ledakan akibat bau gas yang menyengat dan menyambar pemukiman warga.

“Ya saya trauma lah, ingat terus pasti. Jangan-jangan (meledak lagi),” ujar Sahlan (69) saat ditemui di lokasi kebakaran, Minggu (5/3).

Baca Juga: Pengungsi Depo Pertamina Plumpang Butuh Baju Layak Pakai

Terlebih jika pada malam hari membuatnya khawatir dengan ledakan yang disambut api menyala di langit hitam Jakarta Utara.

“Kalau tidur kan kepikiran, kalau meledaknya tengah malam bagaimana?” ungkapnya.

Ia mengaku bahwa menyaksikan dua kali ledakan sempat mewarnai kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Maka ia cemas jika terjadi kembali ledakan saat ia tertidup lelap.

Baca Juga: Pengungsi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Butuh Susu Formula Balita

“Hidup itu jadi tidak tenang. Ini saya nggak tidur, 2 hari 2 malam. Ini kan kejadian kedua, dulu (tahun) 2009 pernah,” katanya.

Meskipun begitu, ia bersyukur dengan seluruh anggota keluarganya yang tidak terkena dampak ledakan itu. Ia menyatakan sempat mencium bau gas yang menyengat sebelum ledakan terjadi. Maka ia sempat menyelamatkan anggota keluarganya.

Selain itu, ia mengaku pasrah dengan wacana kebijakan relokasi yang akan dilakukan pemerintah bagi warga yang berada di dekat lokasi kebakaran, terutama merupakan area Depo Pertamina. Ia menyatakan akan pasrah, karena rumahnya yang terbakar itu merupakan sewaan.

“Terserah yang punya rumah, saya nggak ngerti lah. Yang nentukan kan yang punya rumah, saya cuma ngontrak,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner