bakabar.com, JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Dinas Kesehatan mempercepat perubahan layanan dengan memanfatatkan teknologi digital yang aman, bermutu dan efisien.
Mengusung slogan "Rumah Sehat untuk Jakarta" program ini memberikan pemahaman bagi masyarakat agar berkunjung ke fasilitas kesehatan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kesehatan, bukan hanya saat sakit saja.
Anies Baswedan, Gurbernur DKI Jakarta, berharap transformasi ini akan mengubah pola pikir (mindset) masyarakat tentang rumah sakit. Sehingga dengan pergantian tersebut diharapkan tidak hanya didatangi saat dalam kondisi sakit saja.
“Selama ini Rumah Sakit kita berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif, sehingga orang datang karena sakit dan ingin sembuh. Datanglah ke rumah sakit untuk sembuh, padahal untuk sembuh harus sakit dulu,” ungkap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada peluncuran Penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta di RSUD Cengkareng, Rabu (3/8).
Selain di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, kegiatan pencanangan ini juga dilakukan secara serentak di 5 wilayah lainnya yang dihadiri oleh Walikota dan Bupati di Rumah Sakit di masing-masing wilayah yang berlokasi antara lain:
- Jakarta Pusat berlokasi di RS Tarakan.
- Jakarta Utara berlokasi di RS Koja.
- Jakarta Selatan berlokasi di RS Pasar Minggu.
- Jakarta Timur berlokasi di RS Duren Sawit.
- Kepulauan Seribu berlokasi di RS Kepulauan Seribu.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan bahwa Rumah Sehat untuk Jakarta kini hadir dengan warna dan desain logo yang baru. Hal ini bertujuan untuk menghadirkan wajah baru dan semangat baru bagi pelayanan kesehatan.
“Sebelumnya kita memiliki logo yang berbeda-beda menjadi 1 logo yang sama. Logo Penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta terinspirasi dari kelopak bunga melati gambir, yang merupakan salah satu bunga khas DKI Jakarta yang tidak hanya indah namun juga memiliki manfaat kesehatan sebagai obat,” pungkasnya. (Tashya)
