Nasional

Tragedi Ledakan Berantai di Beirut: Puluhan Tewas, Ribuan Luka-Luka, Satu WNI

apahabar.com, BEIRUT – Dua ledakan besar mengguncang Beirut, ibu kota Lebanon, Selasa (4/8). 73 tewas dan…

Featured-Image
Petugas berjaga saat helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di kawasan pelabuhan di Beirut, Ibu Kota Lebanon. Foto: (AFP/STR)

bakabar.com, BEIRUT – Dua ledakan besar mengguncang Beirut, ibu kota Lebanon, Selasa (4/8). 73 tewas dan ribuan lainnya luka-luka.

Video ledakan yang mengguncang bangunan dan menebarkan kepanikan warga itu beredar luas di media sosial.

Kepulan asap berwarna oranye membumbung ke langit setelah ledakan kedua di kawasan pelabuhan setempat. Ledakan diikuti gelombang kejut mirip tornado.

Dari laporan otoritas setempat, korban luka-luka jumlahnya mencapai 4 ribu orang.

Presiden Lebanon Michel Aoun, dilansir Antara, mengatakan sebanyak 2.750 ton amonium nitrat ditimbun selama enam tahun di gudang pelabuhan.

“Penimbunan zat kimia bersifat eksplosif tersebut tidak dapat diterima, karena dilakukan secara serampangan tanpa memperhatikan aspek keamanan,” ujarnya.

Amonium nitrat adalah senyawa kimia yang biasa digunakan untuk pupuk dan menjadi campuran zat dalam konstruksi pertambangan.

Pemerintah setempat langsung menggelar rapat dadakan merespons ledakan. Status darurat selama dua pekan tengah direncanakan.

Kemungkinan angka korban meninggal dunia masih akan terus bertambah seiring dengan proses evakuasi oleh petugas yang mencari korban di bawah reruntuhan bangunan.

"Apa yang kami saksikan di sini adalah sebuah malapetaka dahsyat. Korban bergelimpangan, kerusakan terjadi di mana-mana," ujar kepala Palang Merah Lebanon, George Kettani, dalam wawancara dengan Mayadeen.

Beberapa jam usai ledakan, yang terjadi sekitar pukul 6 petang waktu setempat, api masih menyala di wilayah pelabuhan sehingga terlihat cahaya kemerahan menjelang malam.

Sebagian korban luka dibawa ke luar Beirut untuk perawatan karena rumah sakit di kota itu telah penuh oleh sebagian korban lain. Ambulans dari kota-kota sekitar juga dikerahkan untuk membantu evakuasi.

Di antara ribuan korban itu, Kompas melansir, seorang warga negara Indonesia mengalami luka.

“Salah satu korban luka adalah WNI yang telah berhasil dikontak KBRI dan saat ini dalam kondisi stabil serta dapat berkomunikasi dengan baik,” demikian keterangan tertulis resmi Kementerian Luar Negeri, pagi tadi, dilansir Kompas.com

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner