Borneo Hits

Tolak Rekapitulasi Pilkada 2024, Pendukung Amang Abut Bikin Onar di KPU Batola

Menolak hasil rekapitulasi Pilkada 2024, puluhan pendukung seorang pasangan calon bernama Amang Abut menyerbu Kantor KPU Barito Kuala (Batola) di Marabahan, Sel

Featured-Image
Polres Barito Kuala menggelar simulasi Sispamkota Pilkada Serentak 2024 di Lapangan 5 Desember Marabahan, Kamis (22/8). Foto: bakabar.com/Bastian

bakabar.com, MARABAHAN - Menolak hasil rekapitulasi Pilkada Serentak 2024, puluhan pendukung seorang calon bernama Amang Abut menyerbu Kantor KPU Barito Kuala (Batola) di Marabahan, Selasa (29/8).

Semula hanya sekitar 6 pendukung yang mendatangi kantor dengan maksud mempertanyakan rekapitulasi suara.

Mereka terlihat tidak puas dengan hasil perhitungan suara dan menuntut pemilihan ulang, setelah Amang Abut dinyatakan kalah dari pasangan calon lain. Penyebabnya data para saksi Amang Abut, jauh berbeda dengan rekapitulasi KPU.

Sedianya kedatangan pengunjuk rasa diterima dengan baik-baik oleh staf KPU. Pun KPU membuka peluang melakukan tanding data.

Namun demikian, massa kadung beringas dan malah mengobrak-abrik perabot kantor sembari meminta dilakukan pemilihan ulang.

Untungnya tidak jatuh korban luka maupun jiwa, setelah puluhan anggota Polres dan Kodim 1005 Batola berdatangan. Pun pengunjuk rasa dapat ditenangkan dan mereka kemudian meninggalkan kantor KPU.

Namun tak berselang beberapa lama, massa Amang Abut kembali ke Kantor KPU dengan jumlah yang lebih banyak.
Petugas yang berjaga selanjutnya berkoordinasi dengan markas komando untuk meminta bantuan pengamanan.

Permintaan itu direspons dengan kedatangan satu peleton Dalmas Sat Samapta Polres Batola, ditambah sebuah mobil water cannon.

Di sisi lain, petugas negosiator juga diturunkan untuk berbicara dengan koordinator pengunjuk rasa. Akan tetapi negosiasi tak berhasil, karena pendukung Amang Abut menjadi beringas.

Selain menerjang barikade polisi, mereka mulai melempar benda-benda keras seperti botol minuman dan membakar ban.

Setelah beberapa menit saling dorong, pengunjuk rasa berhasil dipukul mundur dan situasi di Kantor KPU dinyatakan kembali kondusif.

Untungnya situasi chaos tersebut bukan sebenarnya, tetapi merupakan rangkaian simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) menjelang Pilkada 2024 yang dilakukan Polres Batola di Lapangan 5 Desember Marabahan.

"Melalui simulasi itu, diharapkan masing-masing personel mengetahui kondisi dari awal. Selanjutnya dalam pelaksanaan pengamanan sesungguhnya, mereka tidak grogi dan gugup karena sudah tahu masing-masing tupoksi," papar Kapolres AKBP Anib Bastian.

"Intinya kalau terjadi permasalahan apapun, harus ditindaklanjuti secara berjenjang. Jangan sampai perkara yang seharusnya bisa cepat diselesaikan, tetapi membesar karena pembiaran," tegasnya.

Polres Batola sendiri mempersiapkan sekitar 400 personel pengamanan, ditambah perkuatan dari Polda Kalimantan Selatan, TNI dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas).

"Kekuatan personel yang dilibatkan idealnya dua pertiga kekuatan, karena sepertiga tetap harus memberikan pelayanan kepada masyarakat," tambah Anib.

Berkaca dari pengalaman, pemilu dan pilkada memiliki tingkat kerawanan masing-masing. Situasi ini pun disadari benar oleh Polres Batola.

"Kalau bicara secara umum saja, pemilu dan pilkada memiliki tingkat kerawanan masing-masing. Namun
tingkat sensitivitas pilkada lebih tinggi, karena melibatkan orang lokal yang memiliki massa dan keluarga," jelas Anib.

"Faktor massa dan keluarga itulah yang memunculkan potensi gesekan antarmasyarakat lokal, sehingga situasi bisa lebih panas. Namun demikian, kami berharap situasi Pilkada 2024 di Batola tetap aman dan kondusif sampai pelantikan," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner