Pemilu 2024

TKN Fanta Nilai Anak Muda Harus Jadi Aktor Utama Konsep Hilirisasi

Pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka fokus pada pengembangan anak muda yang akan menjadi tulang punggung kemajuan Indonesia ke depan

Featured-Image
TKN Fanta ingin amak muda menjadi aktor utama dalam hilirisasi industri. Foto: Istimewa.

bakabar.com, JAKARTA - Pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka fokus pada pengembangan anak muda yang akan menjadi tulang punggung kemajuan Indonesia ke depan.

Hal itu diungkap Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta Law Prabowo -Gibran, Andi Ryza. Ia menyebutkan bahwa pemuda merupakan aktor yang akan menjalankan konsep hilirisasi yang menjadi program dari pasangan nomor urut 2.

Menurut Ryza penerapan konsep hilirisasi membutuhkan kesiapan sumber daya manusia (SDM) khususnya anak muda sebagai penggerak industri ke depan. Apalagi perkembangan saat ini disokong digitalisasi.

Baca Juga: Jelang Debat Cawapres, CORE: Perlu Pendekatan Berbeda soal Hilirisasi

"Salah satunya adalah kesiapan SDM, kalau kita berbicara SDM, kita berbicara tentang bonus demografi, yaitu pemuda hari ini pemuda adalah pewaris problem terbesar produksi kebijakan publik (hilirisasi)," kata Ryza di, Jakarta, Rabu (20/12).

Ia mengatakan selama ini produk kebijakan publik dan pelaku atau objek kebijakan publik lahir dari dua generasi yang berbeda. Hal tersebut menjadi salah satu problem yang menjadikan kebijakan hilirisasi tidak berjalan dengan baik.

"Selama ini kita tidak pernah bisa memproduksi kebijakan publik yang betul-betul bisa menerjemahkan realitas. Karena aktornya dengan objek kebijakan publiknya lahir dari dua masa yang berbeda. Generasi baby boomers dengan generasi milenial, itu betul-betul berbeda tafsiran realitasnya," ungkapnya.

Baca Juga: Relawan Muda Berakhlak Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

Ryza meyakini keberadaan Gibran sebagai cawapres berpeluang untuk terciptanya kebijakan publik yang bisa dijalankan oleh dua generasi yang berbeda.

"Dengan kombinasi antara Pak Prabowo dengan Mas Gibran, ruang untuk pemuda tentu saja akan lebih besar, karena aktor atau produksi kebijakan publiknya ada anak muda," tuturnya.

Lebih lanjut, Ryza juga mengatakan bahwa konsep hilirisasi yang menjadi program pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak bisa selesai dalam dua periode masa kepemimpinannya.

"Sangat disayangkan ketika pondasi dasar yang sudah dibangun di pemerintahan Jokowi dua periode itu kemudian harus berubah secara substansional dari nol lagi," ujarnya.

Baca Juga: Kendalikan Inflasi, Bapanas Dorong Pengembangan Hilirisasi Produk Pangan

Ia mengatakan, selain menaikkan nilai ekonomi, program hilirisasi juga menguntungkan pemuda dengan terserapnya angkatan kerja di Indonesia.

"Akan banyak industri-industri lain yang menjadi support system pertambangan yang akan terbuka. Artinya lapangan kerja terbuka jadi lebih besar," katanya.

Sebelumnya, Prabowo menilai bahwa kebijakan hilirisasi sumber daya alam yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo telah mampu meningkatkan pendapatan negara.

Menurut dia kebijakan tersebut sangat tepat karena jika sumber daya alam diekspor dalam bentuk mentah, tidak akan optimal dalam meningkatkan nilai tambah perekonomian bangsa, sehingga pentingnya mengolah SDA tersebut sebelum diekspor.

Editor


Komentar
Banner
Banner